You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
isnis<br />
Mesin trike alias gantole<br />
bermesin. Busi dan suku<br />
cadang pesawat kecil ini<br />
menggunakan suku cadang<br />
mobil.<br />
Budi alimuddin/detik foto<br />
obsesi sejak kecil adalah menjadi pilot. Cita-cita<br />
pria asal Kisaran, Asahan, Sumatera Utara, itu<br />
terbengkalai. Akhirnya lulusan Somerset College,<br />
Inggris, itu bisa merealisasi cita-citanya<br />
setelah ia bekerja di perusahaan multinasional.<br />
Populasi pesawat ini relatif sedikit di Indonesia,<br />
padahal harganya tidak semahal yang<br />
banyak dibayangkan orang. Robert, yang juga<br />
menjadi Ketua Umum Asia Aero Flying Club<br />
Cibubur, misalnya, sudah hampir lima tahun ini<br />
memiliki pesawat kecil berkapasitas dua tempat<br />
duduk buatan Flight Design dari Jerman, yakni<br />
seri CTSW. Pesawat itu ia beli Rp 1,5 miliar, tidak<br />
berbeda jauh dengan banyak mobil mewah<br />
yang berseliweran di Jakarta.<br />
Meski bisa dibilang “murah” untuk ukuran<br />
olahraga dirgantara, harga itu masih mahal<br />
dibanding di luar negeri. Pasalnya, di Indonesia<br />
pajaknya bisa mencapai 62-67 persen. “Padahal<br />
di Amerika Serikat, Australia, dan Jerman, pesawat<br />
ini biaya pajaknya nol persen,” ucap Bagas.<br />
Jika tidak ada pajak barang mewah, harga<br />
pesawat terbang kecil bakal sangat murah.<br />
“Bayangkan saja, harga pesawat itu tak lebih<br />
mahal ketimbang mobil Pajero Sport,” kata<br />
Robert, yang pekerjaan sehari-harinya adalah<br />
memimpin operasi perusahaan dari Swiss,<br />
Sefar, untuk wilayah Indonesia.<br />
Harga lebih miring lagi bisa didapatkan untuk<br />
tipe pesawat trike. Harga baru pesawat yang<br />
berbentuk gantole bermesin ini di Indonesia<br />
sekitar Rp 600 juta. Tapi yang bekas jauh lebih<br />
murah. “(Yang bekas) paling kayak harga Xenia-<br />
Avanza,” kata Robert menyebut mobil paling<br />
populer di Indonesia yang harganya kurang<br />
Majalah detik 3 - 9 maret 2014