Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
seni hiburan<br />
FILM<br />
Being John Malkovich (1999), Adaptation (2002),<br />
dan Where the Wild Things Are (2009).<br />
Her lebih menyerupai Synecdoche (2008)-nya<br />
Charlie Kaufman, yang jadi penulis skenario<br />
Being John Malkovich dan Adaptation. Punya<br />
banyak kesamaan juga dengan Eternal Sunshine<br />
of the Spotless Mind (2004), tentang sulitnya<br />
moving on dari hubungan yang awalnya nampak<br />
sempurna.<br />
Samantha disuarakan dengan sangat hidup<br />
oleh Scarlett Johansson. Tak mengherankan<br />
kalau penonton berharap sosoknya muncul<br />
walau hanya beberapa detik, entah itu di layar<br />
komputer, atau di gadget Theodore, atau jadi<br />
salah satu di kerumunan, atau jadi hantu blau<br />
apapunlah. Sampai-sampai kritikus menyebut<br />
inilah penampilan Johansson yang paling dikenang<br />
abad ini, walau dia tampil tanpa sosok.<br />
Penampilan Phoenix kali ini sangat berbeda<br />
dari penampilan sebelumnya di The Master<br />
(2012). Dengan kehalusan yang luar biasa dia<br />
melekatkan kesepian dan kerinduan dalam diri<br />
Theodore. Matanya berbicara lebih banyak<br />
ketimbang yang dia ucapkan. Terlebih lagi Jonze<br />
kerap membingkai Theodore dalam ruang<br />
yang luas. Bahkan apartemennya membuat<br />
Theodore jadi kecil.<br />
Jonze menyodorkan pertanyaan tentang<br />
bisakah dua sistem yang berbeda, yakni manusia<br />
dan teknologi, menemukan kebahagiaan?<br />
Pertanyaan ini berputar terus sepanjang film.<br />
Mungkin itu sebabnya Jonze menempatkan<br />
Amy (Amy Adams), kawan kuliah Theodore dan<br />
sekarang jadi tetangga, sebagai kayu patok.<br />
Majalah detik 30 desember Majalah detik 20133 - 5 - 9 januari maret 2014