Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
nasional<br />
Umat muslim melakukan<br />
doa dan zikir bersama Ustad<br />
Arifin Ilham, di Masjid Istiqlal,<br />
beberapa waktu lalu.<br />
Agung Pambudhy/Detikcom<br />
Menurut Hans, sudah berbulan-bulan Nurcayati<br />
mengalami lumpuh pada kakinya sehingga<br />
tidak bisa berjalan. Sedangkan Yarnelli mengeluh<br />
kakinya selalu terasa sakit saat berjalan.<br />
Beberapa dokter sudah mereka sambangi, tapi<br />
penyakit itu belum pergi juga. Ikhtiar akhirnya<br />
dilakukan Hans dengan membawa Yarnelli dan<br />
Nurcayati ke padepokan milik Ustad Guntur<br />
Bumi, atau yang biasa disebut UGB, pada Kamis<br />
sore, 6 Februari lalu.<br />
Menurut Hans, UGB menyatakan bisa menyembuhkan<br />
penyakit Yarnelli dan Nurcayati<br />
secara total. Syaratnya, harus membayar sejumlah<br />
uang seharga kerbau sebagai sedekah<br />
pengobatan. Nilainya pun bervariasi, dari Rp 25<br />
juta hingga Rp 75 juta. Namun, lewat seminggu,<br />
penyakit Yarnelli dan Nurcayati tak kunjung<br />
sembuh. “Tak ada perubahan apa pun. Nenek<br />
dan ibu saya tetap sakit,” ujar Hans saat ditemui<br />
majalah detik.<br />
Hal ini mendorong Hans melaporkan sang<br />
ustad ke Majelis Ulama Indonesia (MUI). Tuduhannya,<br />
UGB melakukan praktek perdukunan<br />
dan penistaan agama. Hans menuding cara<br />
pengobatan yang dilakukannya mengandung<br />
unsur menakut-nakuti dan menimbulkan kecemasan.<br />
“Kami diminta mengusap kepala kami masing-masing.<br />
Saat mengusap itulah berguguran<br />
belatung dan serpihan serat kawat dari atas<br />
kepala,” Hans menuturkan.<br />
Namun UGB, saat dimintai konfirmasi secara<br />
terpisah, menyangkal tuduhan itu, apalagi<br />
anggapan melakukan praktek perdukunan.<br />
“Musyrik dari mana? Sesat dari mana? Itu yang<br />
disesalkan, saya seperti mengkoordinir lainnya,”<br />
Majalah detik 3 - 9 maret 2014