30.03.2014 Views

20140303_MajalahDetik_118

20140303_MajalahDetik_118

20140303_MajalahDetik_118

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Fokus<br />

kejamnya<br />

istri jenderal<br />

rengga sancaya/detikfoto<br />

secara budaya masyarakat masih memandang<br />

rendah karena dianggap kerja domestik yang<br />

biasa dilakukan bukan profesional,” akunya.<br />

Profesi ini sangat rentan terhadap kejahatan<br />

tindak pidana penjualan orang. Ratna menyebutkan<br />

pihak yang terkait dalam bisnis pekerja<br />

domestik adalah penyalur dan majikan. Hubungan<br />

antara PRT dan perusahaan penyalur<br />

ini harusnya turut menjadi perhatian.<br />

Modus yang digunakan dalam trafficking<br />

adalah perusahaan penyalur dan majikan memanfaatkan<br />

status PRT yang membutuhkan<br />

dana di depan tanpa kontrak, sehingga posisi<br />

PRT lemah. Dana yang diberikan di muka ini dianggap<br />

sebagai uang pembelian orang, bukan<br />

bagian kontrak kerja.<br />

Namun, dengan alasan kekeluargaan, maka<br />

kejahatan ini cepat ditutupi. Tak jarang PRT<br />

yang menjadi korban menarik laporan dari kepolisian<br />

dengan alasan kekeluargaan. Padahal<br />

catatan kekerasan terhadap mereka mencapai<br />

peningkatan tiap tahunnya.<br />

Jala PRT mencatat jumlah kekerasan PRT<br />

di Indonesia pada 2013 mencapai angka 336.<br />

Kekerasan ini melibatkan agen penyalur hingga<br />

majikan.<br />

Sayang, DPR masih menganggap perlindungan<br />

PRT tidak layak diundangkan. Mereka<br />

menganggap PRT adalah profesi berdasarkan<br />

kekeluargaan saja. Perjalanan 10 tahun RUU<br />

Perlindungan PRT tidak membuahkan hasil apa<br />

pun. ■<br />

MOniQUE shinTami, PASTI libeRTI maPAPPA, IRWAN NUGROHO, OKTA<br />

WIGUNA I ARYO bhaWONO<br />

Majalah detik 3 - 9 maret 2014

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!