You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
kriminal<br />
Mustova memindahkan<br />
barang bawaannya sekitar 10<br />
meter dari lokasi kecelakaan,<br />
dan menguburnya.<br />
selundupkan ke Australia,” kata Deputi Bidang<br />
Pemberantasan BNN Brigadir Jenderal Polisi<br />
Deddy Fauzi el-Hakim kepada majalah detik,<br />
Kamis, 27 Februari lalu.<br />
Sesampai di darat, barang itu dipindahkan ke<br />
mobil Toyota Avanza warna perak yang disewa<br />
Mustova dari warga Kampung Gumelar, Kelurahan<br />
Pelabuhan Ratu. Mobil itu dikemudikan<br />
Asep Suryana alias Apay, 30 tahun, yang tidak<br />
tahu apa isi barang yang dibawa<br />
Mustova. Apay hanya diminta<br />
mengantarnya ke tempat hiburan<br />
di Kota Sukabumi.<br />
“Sopir ini tidak curiga. Sebab,<br />
di Pelabuhan Ratu, banyak turis<br />
yang sering menyewa mobil ke<br />
warga,” ujar Kepala Kepolisian<br />
Resor Sukabumi Ajun Komisaris<br />
Besar Asep Edi Suheri secara terpisah.<br />
Nah, di tengah jalan menuju Sukabumi,<br />
tepatnya di Jalan Batu Sapi, Pelabuhan Ratu,<br />
mobil mengalami kecelakaan, dan terperosok<br />
ke jurang di hutan Cagar Alam Cekungan I atau<br />
yang dikenal dengan hutan lindung Cagar Alam<br />
Tangkuban Perahu. Setelah kejadian, Mustova<br />
memindahkan barang bawaannya sekitar 10<br />
meter dari lokasi kecelakaan, dan menguburnya.<br />
Polisi datang setelahnya.<br />
Meski tak kedapatan membawa barang<br />
haram, Mustova diamankan. Namun, keesokan<br />
harinya, ia dilepas karena dokumen yang<br />
dimilikinya lengkap. Mustova juga bersedia<br />
menyelesaikan kasus kecelakaan itu secara damai.<br />
Dari kantor polisi, Mustova pun bergegas<br />
menuju Jakarta untuk bertemu dengan Sayed<br />
Hashem, yang telah menunggunya di sebuah<br />
apartemen di Jakarta Barat.<br />
Keberadaan keduanya di apartemen itu juga<br />
telah diintai oleh petugas BNN dan DEA. Beberapa<br />
hari kemudian, dua warga Iran itu berangkat<br />
menuju Pelabuhan Ratu, dan menginap di<br />
Hotel Bayu Amarta. Di hotel itu mereka rupanya<br />
menyusun strategi pengambilan barang<br />
yang “diamankan” di hutan. Keduanya tak sadar<br />
sedang dikuntit petugas BNN dan anggota<br />
agensi pemberantasan obat-obatan terlarang<br />
Amerika Serikat (DEA) itu.<br />
Baru pada Rabu pagi, 26 Februari, keduanya<br />
check-out dari hotel dan pergi menuju<br />
hutan lindung Cagar Alam Tangkuban Perahu<br />
Majalah detik 3 - 9 maret 2014