Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
uku<br />
Ambisi Rhoma seperti<br />
Reagan dan Estrada<br />
Karena mendukung PPP, Rhoma Irama<br />
pernah empat kali diancam dibunuh.<br />
Resensi –<br />
Rhoma Irama<br />
Judul:<br />
Politik Dakwah dalam Nada<br />
Penulis:<br />
Moh. Shofan<br />
Penerbit:<br />
Imania<br />
Terbit:<br />
Januari 2014<br />
Tebal:<br />
lxiii + 293 halaman<br />
Sinisme terhadap Rhoma<br />
Irama kembali mencuat dalam<br />
beberapa hari terakhir. Penyebabnya adalah penyebutan gelar professor<br />
honoris causa dalam sebuah spanduk. Padahal, selama ini,<br />
yang lazim dikenal adalah doctor honoris causa. Bagi mereka yang telanjur<br />
kurang menyukai sosok sang "Raja Dangdut", hal tersebut tentu menambah<br />
amunisi kebencian setelah stigma tukang kawin dan rasis yang dialamatkan<br />
kepadanya.<br />
Padahal, bila mau mengurangi sedikit prasangka, setidaknya merujuk<br />
buku karya Moh. Shofan ini, Rhoma adalah salah satu seniman<br />
besar yang dimiliki bangsa ini. Visinya jauh melampaui para seniman,<br />
bahkan para aktivis yang dalam dua dekade ini biasa mejeng di media<br />
massa.<br />
Jauh sebelum para pegiat antikorupsi berteriak soal demokrasi<br />
dan pemberantasan korupsi, Rhoma Irama telah menyuarakannya