You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
hukum<br />
Samuel (kiri) dan istrinya,<br />
Yuni (kanan)<br />
Ari Saputra/detikfoto<br />
Gading menambahkan, para korban diduga<br />
mengalami kekerasan oleh pemilik panti dan<br />
istrinya. Banyak hal sepele yang menyebabkan<br />
anak-anak tersebut mengalami pemukulan,<br />
seperti bermain di warnet. Bahkan, dari laporan<br />
para korban, ada anak yang mengalami<br />
pelecehan seksual. “Pelecehan (seksual)-nya<br />
mungkin ada. Ini rencananya akan jadi laporan<br />
baru nanti,” tutur Gading.<br />
Beberapa warga yang ditemui majalah detik<br />
juga mengaku, sejak awal mereka mencurigai<br />
adanya kekerasan di panti tersebut. “Saya dengar<br />
itu terjadi sejak mereka tinggal di depan Sekolah<br />
Penabur, Jalan Kelapa Gading Barat, Gading Serpong,”<br />
ucap ketua RW setempat, Arie Wibowo.<br />
Arie menambahkan, selama ini pihaknya belum<br />
sekali pun menerima permohonan pengurusan<br />
izin dari pengelola Panti Asuhan Samuel.<br />
“Kami sering protes karena perumahan enggak<br />
boleh buat usaha,” katanya.<br />
Secara terpisah, Kepala Dinas Sosial Kabupaten<br />
Tangerang Uyung Muryadi menyatakan<br />
Panti Samuel tak berizin. “Jadi ini ilegal. Akan<br />
kami investigasi lebih mendalam. Soal hukumnya,<br />
biar polisi yang melakukan,” ujarnya.<br />
Namun semua tudingan itu dibantah Samuel<br />
Watulingas. Ia menegaskan pantinya<br />
me ngantongi izin. Panti itu, ujarnya, dibentuk<br />
oleh Yayasan Kasih Sayang Ayah Bunda, yang<br />
Majalah detik 3 - 9 Maret 2014