You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Fokus<br />
kejamnya<br />
istri jenderal<br />
Agustinus Lewier (ayah Yuliana)<br />
dan Mariana (Ibu Yuliana).<br />
Agustinus menunjukkan foto<br />
Yuliana<br />
isfari hikmat / majalah detik<br />
setelah keduanya terpisah di Terminal Pulogadung,<br />
Jakarta pada Oktober 2013. Bocah lulusan<br />
SMP itu bekerja sebagai pembantu rumah<br />
tangga (PRT) di rumah mewah Mangisi. Sedangkan<br />
sang ibu dibawa ke Medan, Sumatera<br />
Utara untuk bekerja pada mertua sang jenderal<br />
purnawirawan itu.<br />
Meski bekerja di rumah mewah, gadis berusia<br />
17 tahun itu ternyata tidak kerasan. Istri<br />
Pak Jenderal, Mutiara Simanjuntak, sangat<br />
galak dan ringan tangan. Yuli banyak mendapat<br />
siksa. Terlambat sedikit saja menghadap<br />
Mutiara, bila dipanggil, ia kena tampar. Mangisi<br />
pun hanya diam bila sang istri menyiksa para<br />
PRT. “Aku juga dipukul dan dicekik,” ucap Yuli<br />
kepada majalah detik.<br />
Rumah Mangisi yang dikelilingi pagar kawat<br />
berduri diurus oleh 18 PRT. Yuli bertugas mengepel<br />
lantai dan mencuci pakaian.<br />
Ada sejumlah larangan di rumah jenderal<br />
yang sebelum pensiun menjabat sebagai Kepala<br />
Pusat Penelitian dan Pengembangan Mabes<br />
Polri itu. Larangan itu mulai dari tidak boleh<br />
membawa handphone sampai tidak boleh<br />
keluar rumah. “Yang boleh keluar hanya Agus,<br />
kepercayaan Ibu Mutiara,” kata Yuli.<br />
Sebagian PRT di rumah itu masih berada di<br />
bawah umur. Di antara pembantu perempuan<br />
ada yang hamil, tapi sudah melahirkan. Ada<br />
juga orang cacat.<br />
Para PRT itu tidur dalam satu ruangan di<br />
lantai dua tanpa kasur. Bahkan, bila membuat<br />
kesalahan, ada yang disuruh tidur di lantai<br />
tanpa memakai pakaian alias bugil. Kadang<br />
juga dihukum tidak boleh makan. “Kalau bikin<br />
salahnya siang, maka baru boleh makan lagi<br />
paginya,” cerita Yuli.<br />
Kekejaman Mutiara juga diakui Istiqomah<br />
Majalah detik 3 - 9 maret 2014