Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
internasional<br />
Perdana Menteri<br />
Thailand Yingluck<br />
Shinawatra disambut<br />
pendukungnya di Kota<br />
Chiang Mai, Kamis<br />
pekan lalu.<br />
Stringer/REUTERS<br />
pin kaus merah lain. Yingluck barangkali<br />
memang perlu lebih banyak lagi pengawal,<br />
sebab musuh politiknya mengincar dari semua<br />
posisi.<br />
Medan “perang” antara kubu pemerintah<br />
melawan oposisi Thailand melebar ke manamana.<br />
Tak cuma di jalan, sekarang Yingluck juga<br />
mesti siap “bertarung” di pengadilan. Rencananya,<br />
Komisi Antikorupsi Thailand akan meminta<br />
keterangan Yingluck pada Kamis pekan lalu.<br />
Komisi Antikorupsi menuding Yingluck mengabaikan<br />
korupsi yang terjadi dalam penyaluran<br />
subsidi beras. Padahal dia merupakan Ketua<br />
Komite Nasional Kebijakan Beras Thailand. Namun<br />
massa kaus merah menggembok gerbang<br />
kantor Komisi di Jalan Nonthaburi dan mengusir<br />
semua pimpinan Komisi.<br />
Lewat akun Facebook miliknya, Yingluck<br />
membela diri. Menurut Yingluck, kebijakan<br />
skema subsidi diputuskan oleh kabinet dan<br />
disetujui parlemen. Dia mengaku tak punya<br />
wewenang untuk mengatur detail kebijakan<br />
Majalah detik 3 - 9 maret 2014