Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
isnis<br />
Penguatan rupiah ini<br />
membuat modal asing<br />
kembali lagi ke bursa,<br />
sehingga harga saham<br />
mulai naik.<br />
“Bisa bahaya kalau indeks mengalami koreksi<br />
(harga saham turun sesaat).”<br />
Nilai rupiah, yang membuat Allen menjual<br />
saham dan sekarang bersiap membeli lagi,<br />
memang sedang menguat. Dalam dua pekan<br />
terakhir, nilai tukar rupiah terhadap dolar terus<br />
bergerak meninggalkan level Rp 12 ribu per<br />
dolar, yang dihuni sejak Januari lalu.<br />
Menteri Keuangan Chatib<br />
Basri mengatakan penguatan<br />
mata uang terhadap dolar<br />
Amerika memang terjadi<br />
di beberapa pasar negara<br />
berkembang (emerging market),<br />
seperti Indonesia, Brasil,<br />
Afrika Selatan, dan Turki.<br />
Namun penguatan yang paling<br />
tajam memang terjadi pada rupiah. “Angkanya<br />
jauh lebih baik dari yang diperkirakan para pelaku<br />
pasar,” ujar Chatib.<br />
Nilai tukar mata uang negara-negara berkembang<br />
itu rontok pada kuartal terakhir tahun lalu.<br />
Penyebab utamanya, Amerika Serikat mulai<br />
mengurangi stimulus ekonomi. Langkah Federal<br />
Reserve—bank sentral Amerika—membuat<br />
tingkat bunga di negara itu akan naik, sehingga<br />
modal di negara berkembang banyak dipindah<br />
ke Amerika Serikat.<br />
Perlahan negara-negara berkembang ini<br />
mulai bisa mengatasi dampak pengurangan<br />
(tapering) stimulus dan sekarang mata uangnya<br />
mulai beranjak naik. Meski begitu, pasar<br />
memperhatikan dengan hati-hati langkah Janet<br />
Yellen, yang sejak awal Februari menjabat Gubernur<br />
Federal Reserve.<br />
“Apakah Yellen akan menjalankan kebijakan<br />
seperti gubernur sebelumnya atau memiliki<br />
kebijakan baru, para pelaku pasar sedang menunggu,”<br />
kata Pardomuan Sihombing, Direktur<br />
Recapital Asset Management.<br />
Penguatan rupiah ini membuat modal asing<br />
kembali lagi ke bursa, sehingga harga saham<br />
mulai naik. “Penguatan ini akan tetap bertahan<br />
selama pemerintah mampu menjaga stabilitas<br />
makroekonomi, seperti menahan laju defisit<br />
transaksi berjalan,” kata Pardomuan.<br />
Bersamaan dengan penguatan rupiah, harga<br />
saham memang ikut terkerek. Pada awal tahun,<br />
indeks harga saham masih di bawah 4.200, tapi<br />
pekan lalu sempat melewati 4.600.<br />
Majalah detik 3 - 9 maret 2014