Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
isnis<br />
Salah satu pesawat ringan<br />
yang disimpan di hanggar<br />
lapangan udara Cibubur.<br />
Budi alimuddin/detik foto<br />
dari Rp 200 juta itu.<br />
Karena kecilnya pasar itu, perusahaan seperti<br />
Asia Aero Technology tidak berani menyetok<br />
pesawat terbang jualannya. Bahkan suku cadang<br />
pun tidak mereka stok. “Kami hanya berani<br />
menyediakan jika ada pemesan,” kata Bagas.<br />
Untung saja, pesawat ringan itu mesinnya<br />
sederhana dan relatif murah pemeliharaannya.<br />
Perawatan berkala, misalnya, mesti dilakukan<br />
setiap 2.000 jam terbang dengan biaya hanya<br />
Rp 600 ribu. Sedangkan setiap pekan paling<br />
hanya terbang 1-2 jam, sehingga sampai saat ini<br />
baru tercatat terbang 340 jam. “Jadi saya butuh<br />
berapa bulan lagi tuh untuk mencapai 2.000<br />
jam,” ucapnya.<br />
Biaya pemeliharaan pesawat trike lebih murah<br />
lagi. Saringan udara, misalnya, menggunakan<br />
saringan udara untuk mobil Daihatsu. Busi<br />
juga menggunakan busi mobil. “Harganya tak<br />
lebih dari 100 ribu,” ucapnya.<br />
Biaya operasional juga tidak mahal. Robert<br />
hanya mengeluarkan sekitar Rp 200 ribu untuk<br />
mengisi bahan bakar sebelum terbang. Yang<br />
menjadi ganjalan Robert dan importir pesawat<br />
ringan agaknya memang hanya urusan pajak<br />
saja. ■ Budi Alimuddin<br />
Majalah detik 3 - 9 maret 2014