• NGO, khususnya yang secara langsung mendukung proses perdamaian atau capacitybuilding• Organisasi Hak Asasi Manusia, kelompok advokasi keadilan sosial, dan jaringanperdamaian• Organisasi yang memiliki kepentingan khusus, seperti kelompok keagaam, perempuan,kepemudaan, dan asosiasi profesional• Organisasi komunitas, seperti asosiasi petani, dan pemimpin tradisional• Organisasi yang bergerak di bidang pendidikan atau informasi, seperti mediaindependen, asosiasi wartawan, lembaga-lembaga riset dan think-tanks.Laporan World Bank juga mengidentifikasikan tujuh fungsi positif CSOs yang dapat dijalankandalam konteks peacebuilding. 50Pertama, fungsi proteksi, yang mencakup aktivitas sebagai berikut: melindungi kehidupan,kebebasan dan hartabenda masyarakat dari aktor-aktor negara dan non-negara. Fungsi iniumumnya dijalankan oleh organisasi HAM, NGO yang bergerak dibidang advokasi danorganisasi kemasyarakatan. Namun, adalah penting untuk dicatat bahwa fungsi proteksi ini jugadijalankan oleh aktor-aktor lainnya, khususnya oleh negara/pemerintah yang justru kerapkalimenjadi aktor utama yang paling bertanggungjawab dalam menjalankan fungsi proteksi.Keikutsertaan NGO dalam menjalankan fungsi proteksi ini tidak boleh menjadi faktor yang justrumemperumit konflik akibat ketumpangtindihan dengan aktor-aktor lainnya yang menjalankanfungsi yang sama. Contoh peran NGO dalam menjalankan fungsi proteksi ini antara lain dengancara menciptakan zona-zona damai didalam masyarakat pasca konflik atau melaluipembentukan monitoring watchdog.Kedua, fungsi monitoring/peringatan dini, yang mencakup kegiatan mendeteksi berbagaipersoalan yang dapat melahirkan kembali konflik. Fungsi monitoring ini umumnya dimaksudkanuntuk meningkatkan akuntabilitas dari pihak-pihak yang terkait dalam menjalankan butir-butirkesepakatan damai, sekaligus untuk mengawasi agar tidak terjadi pelanggaran-pelanggaranyang dapat melahirkan kembali konflik.Ketiga, fungsi advokasi dan atau komunikasi publik, yakni artikulasi kepentingan khusus,khususnya kepentingan kelompok terpinggirkan, mengangkat isyu-isyu yang relevan kedalamperdebatan publik, membuka saluran komunikasi, meningkatkan kesadaran warga, danmendorong debat publik, dan keterlibatan secara aktif dalam proses perdamaian yang resmi.Keempat, sosialisasi, yang mencakup kegiatan untuk mendorong praktek-praktek demokratisdan terbangunnya nilai-nilai perdamaian dalam masyarakat, termasuk sikap toleransi, salingpercaya, dan penyelesaian konflik tanpa kekerasan. Aktivitas sosialisasi pada umumnyacenderung mengadopsi pendekatan resolusi konflik, dengan kegiatan-kegiatan seperti fasilitasidialog, prakarsa rekonsiliasi, pendidikan perdamaian, program pertukaran, serta pelatihanpelatihanresolusi konflik dan peningkatan kapasitas (capacity building).Kelima, fungsi merekatkan kohesi sosial, berupa memperkuat ikatan kekerabatan antarmasyarakat dan membangun modal sosial dalam masyarakat. NGO dapat menjalankan fungsiini melalui serangkaian kegiatan yang mendorong terjadinya interaksi dan kegiatan diantarapihak-pihak yang bertikai. Kegiatan-kegiatan ini dapat dilakukan, misalnya, melalui asosiasiasosiasisukerela di dalam masyarakat seperti asosiasi orangtua murid, wartawan, kelompokkelompokolah raga, dan asosiasi pedagang yang multi-entik.50 Pembahasan didasarkan pada laporan World Bank, ibid.61
Keenam, fungsi intermediasi/fasilitasi, dalam rangka membangun komunikasi antar kelompokmasyarakat dan antara masyarakat dan negara. Dalam konteks peacebuilding, fungsi ini dapatdilaksanakan tidak hanya antara negara dan warga, tetapi juga diantara pihak-pihak yangbertikai, dalam sebuah kelompok, dan pada semua level masyarakat. Aktivitas yang seringdilakukan oleh NGO dalam menjalankan fungsi ini prakarsa fasilitasi formal dan informaldiantara pihak-pihak yang bertikai, maupun antara masyarakat dengan aktor-aktor lainnyaseperti lembaga donor, lembaga yang bergerak di bidang development. Fungsi ini dapatdijalankan oleh NOG lokal dengan bekerjasama dengan NGO internasional.Ketujuh, fungsi pelayanan, yakni memberikan pelayanan kepada masyarakat, yang dapatberfungsi sebagai entry points bagi peacebuilding. Di negara atau wilayah pasca konflik,kemampuan negara untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat akan berkurang, danNGO dapat menjadi aktor yang membantu memberikan layanan kepada masyarakat.Pendidikan darurat dan pelayanan kesehatan merupakan dua contoh kegiatan yang kerapdilakukan oleh NGO dalam menjalankan fungsi pelayanan ini kepada masyarakat.***62
- Page 1:
POST-CONFLICT PEACEBUILDINGNaskah A
- Page 4 and 5:
PengantarOleh : Kusnanto AnggoroTah
- Page 7 and 8:
Gambar 2 : Kurva Konflik LundSetiap
- Page 9 and 10:
Berulangnya kembali konflik merupak
- Page 11 and 12:
sebagai masa yang cukup memadai unt
- Page 13 and 14: hubungan puisat-daerah yang lebih b
- Page 15 and 16: penyelesaian, maupun kerentanan sos
- Page 17 and 18: sesuatu dari proses itu. Inilah “
- Page 19 and 20: 1955 memecah negara ke dalam konfli
- Page 21 and 22: Tahapan Demokrasi di Indonesia seja
- Page 23 and 24: Demokrasi, Konflik dan KeamananMasa
- Page 25 and 26: Indonesia (TNI) dan Kepolisian Nega
- Page 27 and 28: Disintegrasi, Reintegrasi,dan Modal
- Page 29 and 30: Secara teoritis dan berdasarkan pen
- Page 31 and 32: Gambar Siklus Resolusi KonflikConfl
- Page 33 and 34: Pendekatan dari Bawah : Gerakan Bak
- Page 35 and 36: pengangguran, tidak sebandingnya da
- Page 37 and 38: akan dapat mencegah konflik kekeras
- Page 39 and 40: dan respon dini pencegahan konflik
- Page 41 and 42: pemerintahan yang ada belum mampu s
- Page 43 and 44: sehingga sulit melakukan koordinasi
- Page 45 and 46: espon dini 25 . Bagaimana menjadika
- Page 47 and 48: tujuan perdamaian dirumuskan (subst
- Page 49 and 50: Transisi Demokrasi,Konflik Sosial d
- Page 51 and 52: Dengan demikian penyalahgunaan keku
- Page 53 and 54: penekanan pada fungsi preventif, me
- Page 55 and 56: Pertama, Pengertian dan batasan buk
- Page 57 and 58: ersama untukmengakhiri konflik,atau
- Page 59 and 60: Stabilisasi dan Pemullihan Pasca Ko
- Page 61 and 62: melalui negosiasi, kompromi atau me
- Page 63: masyarakat secara normal serta meng
- Page 67 and 68: fungsi penciptaan keamanan ini. Den
- Page 69 and 70: dibalik ketimpangan antar kawasan d
- Page 71 and 72: Daftar BacaanBartrand, Jacques, (20
- Page 73 and 74: dikontrol dengan prinsip-prinsip da
- Page 75 and 76: perang, sebab di dalam tugas ini mi
- Page 77 and 78: Berkaitan dengan hal ini, kelompok
- Page 79 and 80: pelecehan ataupun penguasaan tentar
- Page 81 and 82: MOOTW/PSO. Di sinilah perlunya hubu
- Page 83 and 84: eformasi Polri yang dimaksud. Di ba
- Page 85 and 86: hukum (Rechstaat) bukan Negara keku
- Page 87 and 88: ersangkutan dinyatakan bahwa “Pen
- Page 89 and 90: tersebut ditentukan bahwa struktur
- Page 91 and 92: dalam bidang structural dan instrum
- Page 93 and 94: Ada banyak faktor penyebab yang iku
- Page 95 and 96: Profil Singkat PenulisCornelis LayP
- Page 97 and 98: Lambang Trijono memperoleh gelar Ma