12.07.2015 Views

POST-CONFLICT PEACEBUILDING 2009 - Propatria Institute

POST-CONFLICT PEACEBUILDING 2009 - Propatria Institute

POST-CONFLICT PEACEBUILDING 2009 - Propatria Institute

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

perang, sebab di dalam tugas ini militer bukan merupakan aktor utama, namun berkaitandengan aktor-aktor yang lain terutama otiritas dan instrument sipil terkait seperti polisi, NGOmaupun masyarakat secara umum. 57Peace Support Operations (PSO)Sebagaimana MOOTW, PSO bukanlah operasi untuk perang dan secara khusus dipersiapkanuntuk membantu otoritas sipil untuk manciptakan suasana damai dalam berbagai tingkatankonflik baik itu saat eskalasi, saat munculnya kekerasan, maupun setelah meredanyakekerasan. Di sinilah relavansi penggunaan militer untuk tugas peacebuilding. PSO itu sendiridapat berupa suatu tugas militer dalam berbagai konteks atas berbagai spketrum yaitu: 58 coflictprevention, peacemaking, peacebuilding, humanitaran operations, peacekeeping, sampai kepeace enforcement.PSO ditujukan untuk menciptakan dan melestarikan kondisi-kondisi yang diperlukan untukmendorong tumbuhnya perdamaian (to create and sustain the conditions necessary for peace toflourish”. 59 Oleh karena itu PSO memerlukan suatu pemahaman atas kompleksitas persoalanyang saling terkait di dalam dinamika suatu konflik di dalam konteks politik, sosial dan budayatertentu. Hal ini diletakkan karna konteks PSO bukanlah perang, sebab perang tujuan utamanyaadalah memenangkan pertempuran dengan kekuatan senjata serta manouvre perang untukmelumpuhkan lawan.ooooooooTable 1Perbedaan Tugas Militer untuk Perang dan PSO 60PerangKonflik /PSOPertempuran bersenjatao Tugas tidak untuk bertempurMusuh yang pastio Tidak ada musuhAturan-aturan yang tegaso Tidak ada aturan tegasPenggunaan kekuatan yang tak terbatas o Penggunaan kekuatan terbatasDoktrin kesatuano Misi berpengaruh kepada individuTujuan militer yang jelaso Komponen sipil yang lebih banyakPersiapan/Training yang lengkapo Mediasi dan negosiasiPerang untuk memenangkan pertempuran. o Keterbatasan danaTabel 1 di atas memberikan gambaran secara jelas bahwa karakter tugas, misi, tujuan,persiapan dan operasional di lapangan jauh berbeda dengan tugas perang. Dari sisi operasi,tujuan perang untuk memenangkan perang secepat-cepatnya tentu/dapat menggunakankekuatan bersenjata secara massif dan mematikan untuk melumpuhkan lawan. Walaupunterdapat hukum perang yang mengatur dan prinsip just-war yang harus ditaati, namun iaberskala tidak terhingga sejauh seara strategis diperlukan dan negara memiliki kemampuanyang diperlukan. Sedangkan di dalam PSO, operasi militer tersebut merupakan operasi politikyang tdak mengenal musuh, tidak ada aturan (misal: Rules of Engagement) yang tegas sebabkasus perkasus beda sifatya karna perbedaan faktor sosial budaya, militer merupakan bagian57 “Overview of MOOTW, Briefing Script,” Link: http://www.dtic.mil/doctrine/jrm/mootw.doc. (Accessed: 1 February<strong>2009</strong>)58 NATO, Education and Training for Peace Operations. NATO UNCLASSIFIED, NATO Standardization Agency,2005. p. 1-2.59Margareth E Schaalch, Planning for Peace Operations: The Relevancy of Center of Gravity. Web:www.globalsecurity.org/military/library/report/1997/Schalch.htm (Accessed: 2 February <strong>2009</strong>)60John Derick Osman, The Role of Military in Peace Operations, Honolulu: CEDMHA. www.coedmha.org/PKO/Korea2003/plenary/day1/3RoleMilitary.ppt(Accessed 2 February <strong>2009</strong>)72

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!