12.07.2015 Views

POST-CONFLICT PEACEBUILDING 2009 - Propatria Institute

POST-CONFLICT PEACEBUILDING 2009 - Propatria Institute

POST-CONFLICT PEACEBUILDING 2009 - Propatria Institute

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

kepada yang dibantunya. Akan tetapi sejauh ini, kecuali pembentukannya, mekanisme kerjayang mencerminkan fungsi di atas, belum dapat diwujudkan secara optimal. Jangankan aktifmemberikan bantuan langsung, keberadaan Kompolnas saja belum disahkan secara resmilewat pelantikan para anggotanya. Kesulitan lain yang dihadapi Kompolnas adalah kesibukandari tiga orang anggotanya yang merupakan ex oficio pejabat tinggi Negara, yakni MenteriKoordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Menteri Hukum dan HAM, serta MenteriDalam Negeri. Kemudian, karena posisi resmi sebagai pejabat tinggi Negara di atas, ketigamenteri tersebut dan enam anggota lainnya, akan menghadapi kesulitan untuk bekerja secaralangsung mengumpulkan dan menganalisis data sebagai masukan kepada Presiden. 87Sedangkan reformasi kultural dirasakan paling lambat dilakukan. Aspek kulturalmenggambarkan budaya kepolisian yang akan secara langsung ditanggapi oleh masyarakat,dengan pujian, perasaan puas atau dengan celaan dan ketidakpuasan masyarakat terhadapsikap dan perilaku polisi. 88 Karena menyangkut nilai (values), perubahannya akan memerlukanwaktu yang tidak cepat. Internalisasi nilai yang telah berlangsung bertahun-tahun, mustahildapat diubah hanya dalam waktu yang singkat. Apalagi jika lingkungan structural Polri tidakkondusif untuk itu, maka skala perubahannya akan makin lama. Makin kompleks masalahmasalahsocial, ekonomi dan politik dihadapi bangsa ini, makin panjang pula proses perubahancultural para anggota Polri.Keluhan banyak kalangan masyarakat terhadap cara-cara anggota Polri dalam menjalankantugas, dianggap tidak mengalami perubahan, dari cara lama yang militeristik represif. Jika yangdihadapi masyarakat sipil, barangkali hanya dikeluhkan lewat surat pembaca atau pengaduanhukum. Namun bila yang kebetulan menjadi korban penyidikan adalah anggotaI TNI,masalahnya menjadi lain. Terjadinya bentrok antar kesatuan Polri dengan TNI yang akhir-akhirini sering muncul dalam pemberitaan di sejumlah daerah, antara lain disebabkan oleh masalahini. Karena terlalu sempitnya kebanggaan korps, solidaritas kelompok menjadi salah arah. Lebihtragisnya lagi, karena keduanya memiliki alat pemaksa yang efektif, maka akibatpenggunaannya bertambah memperihatinkan. Jatuhnya korban di kedua belah pihak, menjadikonsekuensi logisnya. Kasus yang terjadi di Masohi, Maluku Tengah beberapa waktu yang lalu,menjadi salah satu contoh dari penyimpangan semangat kelompok di atas. Khusus untukanggota Polri, peristiwa tersebut dapat dianggap sebagai belum hilangnya budaya militeristikdalam tubuh Polri dalam menghadapi fenomena social yang ada.Perilaku korup - dalam arti penyalahgunaan kekuasaan – juga masih melekat dalam tubuh Polri.Pertama, sebagaimana dilaporkan oleh Transparansi Internasional, dalam penelitiannyadikatakan bahwa Polri menduduki ranking teratas dalam persepsi masyarakat tentang lembagaNegara yang paling korup. Meskipun telah menimbulkan perdebatan di dalam tubuh Polrisendiri, hasil penelitian tersebut mesti menjadi bahan rujukan utama dalam mereformasi dirinya.Sebab, bukannya tidak mungkin bahwa praktik tersebut masih terjadi, karena lemahnyapenegakan hukum di lapangan. Kemudian, masyarakat umum sering menggunjingkan praktiksuap dalam penerimaan anggota Polri, baik di level bintara maupun perwira. Tidak mudah untukmembuktikan hal itu memang. Akan tetapi, sama dengan hasil penelitian TransparansiInternasional di atas, semuanya harus menjadi sumber renungan bagi Pimpinan Polri dalammelakukan perubahan. Persoalan pembuktian hukum, itu urusan kedua, yang terpenting adalahpersepsi public terhadap Polri. Bila persepsinya masih negative, maka citra Polri juga belumberubah dari yang sebelumnya hidup dalam masyarakat.87 ProPatria berulangkali mengadakan pembahasan Kinerja Kompolnas, dan saran diberikan di sana-sini. Namunsampai tulisan ini dibuat, belum terlihat hasilnya.88 Buku Biru , Reformasi Menuju Polri yang Profesional, Jakarta, 2006, hlm. 2589

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!