bukubuku
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang disesuaikan dengan masalah,<br />
tantangan, karakteristik dan kebutuhan yang dihadapi pendidikan kesetaraan<br />
berorientasi pada pemberdayaan. Hal itu dimaksudkan untuk meningkatkan<br />
pengetahuan dan keterampilan khusus sesuai potensi sumberdaya manusia,<br />
sumberdaya alam, peluang dunia kerja, dan kecakapan hidup sebagai akibat<br />
kemajuan teknologi komunikasi di abad 21. Selain itu, juga dimaksudkan<br />
untuk mengisi ketersediaan ruang-ruang publik di masyarakat dengan berbagai<br />
aktivitas sosial, ekonomi dan budaya yang bersifat kreatif dan inovatif.<br />
Sejauh ini, mata pelajaran Sejarah di Sekolah Menengah Atas dirancang untuk<br />
mempersiapkan generasi baru bangsa memiliki kemampuan sebagai pribadi<br />
orang dewasa dan warga negara yang berpengetahuan, berketerampilan,<br />
dan membangun manusia Indonesia yang akan menghadapi tantangan<br />
global, membangun kehidupan kebangsaan yang produktif, dan mampu<br />
menjadi warga dunia dengan tetap memiliki kepribadian sebagai orang<br />
Indonesia. Secara khusus, mata pelajaran Sejarah memiliki arti penting<br />
untuk meningkatkan kemampuan mengembangkan diri dalam konteks<br />
perkembangan masyarakat. Tumbuhnya kesadaran akan identitas diri dalam<br />
hubungan sosial di masyarakat sekitar penting dikembangkan. Demikian pula,<br />
melalui belajar Sejarah, perlu ditingkatkan rasa kebangsaan dan cinta tanah<br />
air sebagai perwujudan bangsa yang bermartabat. Termasuk, kemampuannya<br />
dalam menjalin kerjasama, melakukan tindakan kolektif dalam memecahkan<br />
masalah-masalah sosial dan mengembangkan kehidupan publik.<br />
Pencapaian kompetensi di atas perlu dijadikan acuan dalam pembelajaran mata<br />
pelajaran Sejarah di Pendidikan Kesetaraan Paket C setara Sekolah Menengah<br />
Atas. Mengingat tujuan dalam pendidikan kesetaraan lebih berorientasi pada<br />
pemberdayaan dan kemampuan menjawab permasalahan serta meningkatkan<br />
keterampilan atau kecakapan dalam hidup, maka selain dilakukan pada<br />
aspek pengetahuan, kontekstualisasi juga perlu dilakukan pada aspek sikap<br />
dan keterampilan. Meski kontekstualisasi ketiga aspek itu dilakukan, standar<br />
kompetensi dan kualitas lulusan tetap harus setara dan mengacu pada standar<br />
kompetensi dan kualitas lulusan sebagaimana terdapat dalam pendidikan formal.<br />
B. Tujuan<br />
Secara umum, tujuan kurikulum mencakup empat dimensi kompetensi, yaitu<br />
sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan, yang dicapai dicapai<br />
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.<br />
Kurikulum mata pelajaran Sejarah dirancang untuk mempersiapkan generasi baru<br />
bangsa yang memiliki kemampuan sebagai pribadi orang dewasa dan warga negara<br />
yang berpengetahuan, berketerampilan, dan memiliki komitmen dan kesadaran<br />
terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan serta bangga menjadi warga negara<br />
Indonesia. Kemandirian warga masyarakat sebagai orang dewasa dan warga<br />
negara yang bertanggung jawab pada perkembangan diri dan masyarakatnya<br />
dalam hal ini sangat diperlukan. Secara khusus, mata pelajaran Sejarah diajarkan<br />
untuk mencapai tujuan-tujuan khusus sebagai berikut.<br />
1. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman mengenai kehidupan<br />
masyarakat dan bangsa Indonesia serta dunia;<br />
2. Mengembangkan rasa kebangsaan, cinta tanah air, dan penghargaan<br />
terhadap hasil dan prestasi bangsa Indonesia dan umat manusia di masa lalu;<br />
3. Membangun kesadaran tentang konsep waktu dan ruang dalam berfikir<br />
kesejarahan;<br />
4. Mengembangkan kemampuan berpikir sejarah (historical thinking),<br />
kesadaran sejarah (historical awareness), keterampilan sejarah (historical<br />
skills), dan wawasan terhadap isu sejarah (historical issues), serta menerapkan<br />
kemampuan, keterampilan dan wawasan tersebut dalam kehidupan masa<br />
kini (making and decition maker);<br />
5. Mengembangkan perilaku yang didasarkan pada nilai dan moral yang<br />
mencerminkan karakter diri, masyarakat, dan bangsa;<br />
6. Menanamkan sikap berorientasi kepada kehidupan masa kini dan masa<br />
depan berdasarkan pengalaman masa lampau;<br />
7. Memahami dan mampu menangani isu-isu kontroversial untuk mengkaji<br />
permasalahan yang terjadi di lingkungan masyarakatnya; dan<br />
8. Memahami perkembangan internasional dalam menelaah fenomena<br />
aktual dan dan isu-isu global.<br />
C. Ruang lingkup<br />
Penyelenggaraan pendidikan kesetaraan menghadapi tantangan objektif, sehingga<br />
perlu pendayagunaan potensi sumberdaya manusia, sumberdaya alam dan<br />
perkembangan masyarakat untuk meningkatkan daya saing bangsa. Kemandirian<br />
warga masyarakat sebagai orang dewasa dan warga negara yang bertanggungjawab<br />
pada perkembangan diri dan masyarakatnya dalam hal ini sangat diperlukan.<br />
Secara khusus, pembelajaran Sejarah di sekolah menengah atas dirancang<br />
agar memberi kontribusi pada kebutuhan peningkatan kualitas sumberdaya<br />
manusia tersebut. Mata pelajaran Sejarah di pendidikan kesetaraan dalam<br />
hal ini memuat di dalamnya materi-materi sejalan dengan yang terdapat di<br />
dalam pendidikan formal sehingga dicapai kompetensi setara dengan kualitas<br />
124 KURIKULUM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C<br />
SEJARAH 125