30.08.2019 Views

bukubuku

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

pada pendidikan kesetaraan menerapkan pendekatan Competency Based<br />

Learning, Contextual Based Learning, Problem Based Learning, dan/atau<br />

Experimental Learning, yang lebih sesuai dengan proses belajar manusia secara<br />

alami di dunia nyata dan dipendidikan nonformal.<br />

Pencapaian kompetensi di atas perlu dijadikan acuan dalam pembelajaran<br />

mata pelajaran Bahasa Jepang di Pendidikan Kesetaraan Paket C setara Sekolah<br />

Menengah Atas. Mengingat tujuan dalam pendidikan kesetaraan lebih<br />

berorientasi pada pemberdayaan dan kemampuan menjawab permasalahan<br />

serta meningkatkan keterampilan atau kecakapan dalam hidup, maka selain<br />

dilakukan pada aspek pengetahuan, kontekstualisasi juga perlu dilakukan<br />

pada aspek sikap dan keterampilan. Meski kontekstualisasi ketiga aspek itu<br />

dilakukan, standar kompetensi dan kualitas lulusan tetap harus setara dan<br />

mengacu pada standar kompetensi dan kualitas lulusan sebagaimana terdapat<br />

dalam pendidikan formal.<br />

B. Tujuan<br />

Secara umum, tujuan kurikulum mencakup empat dimensi kompetensi,<br />

yaitu sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan, yang<br />

dicapai dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/<br />

atau ekstrakurikuler. Kurikulum mata pelajaran Bahasa Jepang dirancang<br />

untuk mempersiapkan generasi baru bangsa memiliki kemampuan<br />

untuk mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kompetensi<br />

komunikatif dalam wacana interpersonal, transaksional, dan fungsional,<br />

dengan menggunakan berbagai teks berbahasa Jepang lisan dan tulis, secara<br />

runtut dengan menggunakan unsur kebahasaan yang akurat dan berterima,<br />

tentang berbagai pengetahuan faktual dan prosedural, serta menanamkan<br />

nilai-nilai luhur karakter bangsa, dalam konteks kehidupan di lingkungan<br />

rumah, satuan pendidikan nonformal, dan masyarakat.<br />

Empat kompetensi/kecakapan berbahasa, yaitu:<br />

1. Kompetensi/kecakapan menyimak/mendengarkan, peserta didik<br />

diharapkan mampu melafalkan ulang kata yang diperdengarkan,<br />

mengidentifikasi bunyi, menentukan makna kata melalui gambar,<br />

Menentukan makna kalimat melalui gambar, memahami teks sederhana<br />

dalam dialog dan narasi.<br />

2. Kompentensi/kecakapan berbicara peserta didik diharapkan mampu<br />

memperkenalkan diri, menceritakan gambar dan mendeskripsikan suatu<br />

obyek.<br />

3. Kompentensi/kecakapanmembaca, peserta didik diharapkan mampu<br />

membaca dengan lancar, cermat dan tepat, dan menemukan makna yang<br />

tersirat dalam teks.<br />

4. Kompentensi/kecakapan menulis, peserta didik diharapkan mampu<br />

mengurutkan kata menjadi kalimat, menyusun kalimat berdasarkan<br />

gambar dan kosa kata, juga mendeskripsikan obyek atau gambar<br />

berdasarkan pertanyaan.<br />

C. Ruang Lingkup<br />

Penyelenggaraan pendidikan kesetaraan menghadapi tantangan objektif,<br />

sehingga perlu pendayagunaan potensi sumberdaya manusia, sumberdaya<br />

alam dan perkembangan masyarakat untuk meningkatkan daya saing bangsa.<br />

Kemandirian warga masyarakat sebagai orang dewasa dan warga negara yang<br />

bertanggungjawab pada perkembangan diri dan masyarakatnya dalam hal ini<br />

sangat diperlukan.<br />

Ruang lingkup materi mata pelajaran Bahasa Jepang yaitu<br />

1. Menentukan identitas diri dan kehidupan sosial<br />

2. Menunjukkan ungkapan memberi dan meminta informasi<br />

3. Menjelaskan paparan tentang keluarga<br />

4. Menjelaskan kehidupan di lingkungan satuan pendidikan nonformal.<br />

5. Menggambarkan lingkungan rumah<br />

6. Menjelaskan kehidupan sehari-hari<br />

7. Menentukan kegemaran<br />

8. Menunjukkan kegiatan di waktu senggang<br />

D. Kontekstualisasi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dalam<br />

Kurikulum Pendidikan Kesetaraan<br />

Kontekstualisasi kompetensi kurikulum dilakukan sesuai dengan tantangan<br />

pendidikan kesetaraan tanpa mengubah atau menurunkan standar<br />

kualitas atau kompetensi lulusan yang hendak dicapai sebagaimana<br />

terdapat dalam pendidikan formal. Kontektualisasi dilakukan agar mudah<br />

dioperasionalisasikan dan diwujudkan di dalam praktik penyelenggaraan<br />

pendidikan kesetaraan.<br />

206 KURIKULUM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C<br />

BAHASA JEPANG 207

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!