bukubuku
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
KONTEKSTUALISASI KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR<br />
KURIKULUM PENDIDIKAN KESETARAAN<br />
PENGETAHUAN<br />
KETERAMPILAN<br />
3.17 Mengidenfikasi suatu usaha 4.17 Merencanakan usaha pengolahan<br />
makanan tradisional dari<br />
pengolahan makanan tradisional<br />
dari bahan pangan naba dan<br />
bahan pangan naba dan hewani<br />
hewani berkaitan dengan masalah berkaitan dengan lingkungan hidup<br />
lingkungan hidup di daerah setempat di daerah setempat berdasarkan<br />
berdasarkan kebutuhan, peluang hasil pengamatan atau studi pustaka<br />
usaha, dan bahan dan alat lokal<br />
sesuai kebutuhan masyarakat,<br />
serta administrasi pembukuannya ketersediaan bahan dan alat,<br />
melalui kegiatan pengamatan atau administrasi pembukuan, serta<br />
studi pustaka.<br />
strategi pemasaran nya<br />
3.18 Menjelaskan langkah-langkah<br />
pengolahan makanan internasional<br />
dari bahan pangan naba dan<br />
hewani berdasarkan ketersediaan<br />
sumber daya lokal dan daya dukung<br />
yang dimiliki oleh daerah setempat<br />
melalui pengamatan atau studi<br />
pustaka<br />
3.19 Memahami cara menghitung k<br />
impas (Break Even Point) pengolahan<br />
makanan internasional dari<br />
bahan pangan naba dan hewani<br />
dengan mempelajari pengalaman<br />
wirausahawan yang ada di daerah<br />
setempat<br />
3.20 Mengidenfikasi berbagai strategi<br />
promosi pengolahan makanan<br />
internasional dari bahan pangan<br />
naba dan hewani yang diterapkan<br />
di daerah setempat<br />
3.21 Menjelaskan fungsi dan tahapan<br />
pembuatan laporan kegiatan<br />
usaha pengolahan makanan<br />
internasional dari bahan pangan<br />
naba dan hewani untuk evaluasi<br />
pengembangan usaha<br />
Tingkatan VI Setara Kelas XII<br />
4.18 Membuat produk pengolahan<br />
makanan internasional dari bahan<br />
pangan naba dan hewani sesuai<br />
tahapan pembuatan produksi<br />
berdasarkan kebutuhan, dan<br />
ketersediaan bahan dan alat, serta<br />
daya dukung yang dimiliki oleh<br />
daerah setempat<br />
4.19 Mempraktekkan penghitung an k<br />
impas (Break Even Point) pengolahan<br />
makanan internasional dari bahan<br />
pa ngan naba dan hewani sesuai<br />
perencanaan<br />
4.20 Mempraktekkan berbagai strategi<br />
promosi pengolahan makanan<br />
internasional dari bahan pangan<br />
naba dan hewani pada lingkungan<br />
ma syarakat yang berbeda<br />
4.21 Membuat laporan kegiatan usaha<br />
pengolahan makanan internasional<br />
dari bahan pangan naba dan<br />
hewani untuk mengetahui<br />
permasalahan usaha dan<br />
pengembangan usaha<br />
KERAJINAN<br />
Sebagaimana ditekankan dalam kurikulum nasional, tujuan kurikulum<br />
mencakup pencapaian empat kompetensi, yaitu: (1) sikap spiritual; (2) sikap<br />
sosial; (3) pengetahuan, dan; (4) keterampilan. Kompetensi inti sikap spiritual<br />
yang perlu dimiliki peserta didik adalah “Menghayati dan mengamalkan<br />
ajaran agama yang dianutnya”, dan kompetensi inti sikap sosial, yaitu peserta<br />
didik mampu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli<br />
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif<br />
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi<br />
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri<br />
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut<br />
dicapai dan dibangun melalui proses pembelajaran tidak langsung (indirect<br />
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya di satuan pendidikan<br />
dan masyarakat dengan memperhatikan karakteristik pendidikan kesetaraan,<br />
mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.<br />
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan selama proses<br />
pembelajaran berlangsung sehingga terjadi harmonisasi dengan kehidupan<br />
keseharian peserta didik, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan tutor<br />
dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut. Kontekstualisasi<br />
kompetensi inti dan kompetensi dasar dirumuskan se perti dalam tabel berikut.<br />
KONTEKSTUALISASI KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR<br />
KURIKULUM PENDIDIKAN KESETARAAN<br />
PENGETAHUAN<br />
KETERAMPILAN<br />
3. Memahami, menerapkan, menganalisis<br />
dan mengevaluasi pe-<br />
mencipta dalam ranah konkret<br />
4. M engolah, menalar, menyaji, dan<br />
ngetahuan faktual, konseptual,<br />
dan ranah abstrak terkait dengan<br />
prosedural, dan metakognif<br />
pengembangan dari yang dipelajarinya<br />
berdasarkan rasa ingin tahunya<br />
di sekolah secara mandiri serta<br />
tentang ilmu pengetahuan, teknologi,<br />
berndak secara efekf dan kreaf,<br />
seni, budaya, dan humaniora dengan<br />
wawasan kemanusiaan, kebangsaan,<br />
dan mampu menggunakan metoda<br />
kenegaraan, dan peradaban terkait sesuai kaidah keilmuan<br />
penyebab fenomena dan kejadian,<br />
serta menerapkan pengetahuan<br />
prosedural pada bidang kajian yang<br />
spesifik sesuai dengan bakat dan<br />
minatnya untuk memecahkan masalah<br />
3.1 Menjelaskan tahapan perencanaan<br />
usaha kerajinan dari bahan limbah<br />
berbentuk bangun datar berkaitan<br />
dengan masalah lingkungan hidup<br />
berdasarkan kebutuhan, peluang<br />
usaha, dan bahan dan alat lokal<br />
yang ada didaerah setempat<br />
melalui kegiatan pengamatan atau<br />
studi pustaka.<br />
4.1 Merencanakan suatu wirausaha<br />
kerajinan sesuai kebutuhan<br />
lingkungan pasar setempat<br />
berdasarkan hasil pengamatan<br />
atau studi pustaka tentang<br />
ketersediaan bahan dan alat,<br />
administrasi pembukuan serta<br />
pemasaran di daerah setempat<br />
304 KURIKULUM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C<br />
PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN 305