bukubuku
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
KONTEKSTUALISASI KURIKULUM 2013<br />
PENDIDIKAN KESETARAAN<br />
Mata Pelajaran : Bahasa Jepang<br />
Jenjang : Paket C Setara SMA/MA<br />
A. Rasional<br />
Pendidikan nasional pada dasarnya dimaksudkan untuk mencerdaskan<br />
kehidupan bangsa secara berkelanjutan. Sehubungan dengan itu,<br />
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam salah<br />
satu misinya hendak meningkatkan akses dan kualitas lulusan pendidikan<br />
yang merata untuk mendukung daya saing bangsa. Pendidikan juga pada<br />
dasarnya adalah hak setiap warga negara. Untuk itu, pendidikan nasional<br />
juga diharapkan mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan yang<br />
bermutu untuk setiap warga bangsa. Peningkatan akses dan mutu pendidikan<br />
sebagaimana ditekankan dalam misi pendidikan nasional tersebut diharapkan<br />
bisa menjawab tantangan yang dihadapi dalam hal keterpenuhan hak dan<br />
pemenuhan kebutuhan pendidikan berkualitas bagi setiap warga negara.<br />
Pendidikan kesetaraan merupakan bagian tidak terpisahkan dari pelaksanaan<br />
pendidikan nasional yang secara khusus dimaksudkan untuk mencapai tujuan<br />
tersebut. Keberadaan pendidikan kesetaraan disini sangat penting agar setiap<br />
warga negara memiliki peluang untuk meningkatkan kualitas dan berperan<br />
serta dalam pembangunan. Pendidikan kesetaraan di Indonesia menghadapi<br />
kondisi objektif adanya masalah dan tantangan khusus yang harus dihadapi<br />
berkaitan dengan peningkatan kualitas manusia dalam pembangunan. Masih<br />
rendahnya partisipasi penduduk dalam pendidikan, khususnya untuk<br />
pendidikan tingkat menengah pertama dan menengah atas, karena berbagai<br />
sebab dan masalah yang dihadapi, menunjukkan bahwa pendidikan kesetaraan<br />
menghadapi tantangan untuk mampu menampung warga bangsa yang karena<br />
berbagai sebab masih belum mendapatkan kesempatan dalam pendidikan.<br />
Meski pendidikan kesetaraan memiliki misi khusus untuk menjawab<br />
tantangan tersebut, kualitas lulusan pendidikan kesetaraan haruslah setara<br />
dengan pendidikan formal. Untuk memastikan kualitas lulusan pendidikan<br />
kesetaraan setara dengan pendidikan formal, maka pengembangan<br />
kurikulumpendidikan kesetaraan dilakukan dengan mengacu dan melalui<br />
kontekstulisasi kurikulum pendidikan formal. Kontekstualisasi dilakukan<br />
dalam lingkuppengetahuan, keterampilan dan sikap yang disesuaikan<br />
dengan masalah, tantangan, karakteristik dan kebutuhan yang dihadapi<br />
pendidikan kesetaraanberorientasi pada pemberdayaan. Hal itu dimaksudkan<br />
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan khusus sesuai potensi<br />
sumberdaya manusia, sumberdaya alam, peluang dunia kerja, dan kecakapan<br />
hidup sebagai akibat kemajuan teknologi komunikasi di abad 21. Selain<br />
itu, juga dimaksudkan untuk mengisi ketersediaan ruang-ruang publik<br />
di masyarakat dengan berbagai aktivitas sosial, ekonomi dan budaya yang<br />
bersifat kreatif dan inovatif.<br />
Bagi mata pelajaran Bahasa Jepang, perubahan definisi kompetensi tersebut<br />
sebenarnya justru memberikan kemudahan untuk mengukur kemampuan<br />
peserta didik. Selain itu, dapat memberikan kemudahan dalam hal<br />
pengajaran, memudahkan melakukan kegiatan sebagai bentuk keterampilan<br />
berbahasa, serta dapat membedakan pengetahuan dan keterampilan<br />
berbahasa. Perubahan ini didasari juga dengan adanya tingkat kemampuan<br />
berbahasa Jepang yaitu JF Standard for Japanese Language Education yaitu<br />
A1 untuk kemampuan tingkat dasar.Sehingga dengan adanya perubahan<br />
dalam kompetensi dasar yang sudah disesuaikan oleh JF Standard For Japanese<br />
Language Education yaitu A1 untuk kemampuan tingkat dasar maka dapat<br />
melaksanakan fungsi sosial dengan menggunakan teks yang memiliki struktur<br />
dan unsur kebahasaan yang tepat dan benar sesuai dengan tujuan dan konteks<br />
komunikatifnya.<br />
Selain perubahan pada rumusan kompetensi, dalam implementasi<br />
Kurikulum 2013 pada pendidikan kesetaraan juga memastikan bahwa proses<br />
pembelajaran terpusat pada peserta didik. Pembelajaran tidak terfokus hanya<br />
pada pengetahuan konseptual, tidak berbasis hanya pada buku teks, dan tidak<br />
hanya menggunakan bahasa tulis. Keempat kecenderungan arah implementasi<br />
kurikulum tersebut, telah menghasilkan prosedur belajar yang paling lazim<br />
diterapkan selama ini, yaitu diawali dengan memahami penjelasan pendidik<br />
tentang aturan dan konsep yang terdapat dalam buku teks.Kemudian diikuti<br />
latihan penerapan konsepsecara tertulis. Sebagai gantinya Kurikulum 2013<br />
204 KURIKULUM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C<br />
BAHASA JEPANG 205