30.08.2019 Views

bukubuku

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

KONTEKSTUALISASI KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR<br />

KURIKULUM PENDIDIKAN KESETARAAN<br />

PENGETAHUAN<br />

KETERAMPILAN<br />

3.4 Mencari cerita, ritual, mitos, 4.4 Melakukan kajian hasil penelian<br />

atau membuka tabir budaya<br />

etnografi melalui pengamatan<br />

dengan mengama perbedaan<br />

(observasi) di masyarakat setempat<br />

atau persamaan antara sistem<br />

untuk melihat adanya perbedaan<br />

kekerabatan, sistem religi , sistem atau persamaan antara sistem<br />

polik, sistem mata pencaharian<br />

kekerabatan, sistem religi , sistem<br />

hidup, bahasa, dan kesenian disuatu polik, sistem mata pencaharian<br />

daerah atau kelompok suku bangsa hidup, bahasa, dan kesenian disuatu<br />

setempat.<br />

daerah atau kelompok suku bangsa<br />

setempat.<br />

3.5 Menemukan dan menunjukkan<br />

persamaan dan perbedaan instusiinstusi<br />

sosial dalam berbagai<br />

kelompok etnik di Indonesia, agar<br />

tercapai pemahaman tentang<br />

keanekaragaman dan kesamaan<br />

budaya, sehingga terbentuk sikap<br />

toleransi, saling menghargai, dan<br />

empa dalam rangka membangun<br />

masyarakat muletnik Indonesia<br />

yang rukun, aman, dan damai<br />

3.6 Menemukan nilai-nilai kultural yang<br />

disepaka bersama oleh masyarakat<br />

Indonesia (misalnya: gotong royong,<br />

tolong menolong, kekeluargaan,<br />

kemanusiaan, tenggang rasa) dalam<br />

rangka membangun sikap toleran,<br />

empa, dan saling menghargai<br />

sehingga tercipta masyarakat mul<br />

etnik Indonesia yang rukun, aman,<br />

dan damai<br />

3.7 Menunjukkan dan memperkenalkan<br />

perilaku yang menjunjung nilainilai<br />

kultural yang disepaka<br />

bersama oleh masyarakat Indonesia<br />

(misalnya: gotong royong,<br />

tolong menolong, kekeluargaan,<br />

kemanusiaan, tenggang rasa)<br />

sebagai budaya nasional (naonal<br />

culture)<br />

4.5 Melakukan pengamatan (observasi),<br />

wawancara (interview), mengkaji<br />

berbagai sumber untuk melihat<br />

persamaan serta perbedaan<br />

instusi-instusi sosial dalam<br />

berbagai kelompok etnik di<br />

Indonesia, agar terbentuk sikap<br />

toleransi, saling menghargai,<br />

dan empa untuk membangun<br />

masyarakat muletnik Indonesia<br />

yang yang rukun, aman, dan damai<br />

4.6 Mengomunikasikan dalam forum<br />

diskusi nilai- nilai kultural nasional<br />

Indonesia (misalnya: gotong royong,<br />

tolong menolong, kekeluargaan,<br />

kemanusiaan, tenggang rasa) dalam<br />

rangka membangun sikap toleran,<br />

empa, dan saling menghargai<br />

sehingga tercipta masyarakat mul<br />

etnik Indonesia yang rukun, aman,<br />

dan damai<br />

4.7 Merancang kegiatan untuk<br />

mempromosikan nilai- nilai kultural<br />

yang disepaka bersama oleh<br />

masyarakat Indonesia (misalnya:<br />

gotong royong, tolong menolong,<br />

kekeluargaan, kemanusiaan,<br />

tenggang rasa) sebagai budaya<br />

nasional (naonal culture)<br />

Tingkatan: VI (Setara Kelas XII)<br />

Sebagaimana ditekankan dalam kurikulum nasional, tujuan kurikulum<br />

mencakup pencapaian empat kompetensi, yaitu: (1) sikap spiritual; (2) sikap<br />

sosial; (3) pengetahuan, dan; (4) keterampilan. Kompetensi inti sikap spiritual<br />

yang perlu dimiliki peserta didik adalah “Menghayati dan mengamalkan<br />

ajaran agama yang dianutnya”, dan kompetensi inti sikap sosial, yaitu peserta<br />

didik mampu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli<br />

(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif<br />

sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi<br />

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri<br />

sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut<br />

dicapai dan dibangun melalui proses pembelajaran tidak langsung (indirect<br />

teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya di satuan pendidikan<br />

dan masyarakat dengan memperhatikan karakteristik pendidikan kesetaraan,<br />

mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.<br />

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan selama proses<br />

pembelajaran berlangsung sehingga terjadi harmonisasi dengan kehidupan<br />

keseharian peserta didik, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan tutor<br />

dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut. Kontekstualisasi<br />

kompetensi inti dan kompetensi dasar dirumuskan se perti dalam tabel berikut.<br />

KONTEKSTUALISASI KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR<br />

KURIKULUM PENDIDIKAN KESETARAAN<br />

PENGETAHUAN<br />

KETERAMPILAN<br />

3. Memahami, menerapkan,<br />

menganalisis pengetahuan faktual,<br />

konseptual, prosedural berdasarkan<br />

rasa ingin tahunya tentang ilmu<br />

pengetahuan, teknologi, seni,<br />

budaya, dan humaniora dengan<br />

wawasan kemanusiaan, kebangsaan,<br />

kenegaraan, dan peradaban terkait<br />

penyebab fenomena dan kejadian,<br />

serta menerapkan pengetahuan<br />

prosedural pada bidang kajian yang<br />

spesifik sesuai dengan bakat dan<br />

minatnya untuk memecahkan masalah<br />

4. Mengolah, menalar, dan menyaji<br />

dalam ranah konkret dan ranah<br />

abstrak terkait dengan pengembangan<br />

dari yang dipelajarinya di sekolah<br />

secara mandiri, dan mampu<br />

menggunakametode sesuai kaidah<br />

keilmuan<br />

254 KURIKULUM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C<br />

ANTROPOLOGI 255

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!