You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
note :<br />
Di Jakarta Utara, mulai dari Ancol, Gunung Sahari,<br />
Pluit sampai Kelapa Gading setidaknya terdapat<br />
lebih dari lima puluh tempat yang menyajikan<br />
menu seks. Sebagian besar menggunakan label<br />
kebugaran seperti tempat pijat, spa, atau sauna.<br />
Sebagian lagi menggunakan label karaoke, hotel,<br />
dan rumah penampungan atau biasanya disebut<br />
rumah cinta yang di dalamnya berisi para gadis<br />
cantik (di beberapa tempat ada juga yang<br />
menyediakan cowok cakep) yang setiap saat bisa<br />
dipanggil untuk kencan instan. Pemesanan bisa<br />
melalui booking call, bisa juga datang langsung<br />
ke lokasi.<br />
Brand Ralem, Service Serem<br />
JAKARTA PUSAT. Pernah terbayang nggak kalau<br />
suatu ketika Anda masuk ke sebuah lounge atau<br />
bar dan tiba-tiba menemukan pemandangan yang<br />
begitu wild, bertemu gadis cantik dan tanpa Anda<br />
sadari, sudah hampir empat jam Anda larut dalam<br />
pesta. Kalau belum, saya (lebih tepatnya: bersama<br />
sejumlah teman) pernah mengalaminya.<br />
"Teman apa teman.. .jangan-jangan lo sendiri<br />
kali?" ledek Nadia.<br />
"Lutuye...bawaannya curiga melulu. Gue<br />
ama temen-temen. Kalo sendiri, gimana mau<br />
party!' sergah saya membela.<br />
"Bercanda lagi. Ya udah, terusin ceritanya,"<br />
ceplos Nadia.<br />
Begini ceritanya. Seperti biasa, setiap<br />
Rabu, di sejumlah nite club punya acara spesial.<br />
Daripada bengong di rumah, saya dan dua orang<br />
teman, iseng-iseng spending time di kelab NZ,<br />
Kawasan Thamrin. Mau dugem, soalnya sudah<br />
terlalu sering. Sesekali, rasanya perlu mencari<br />
suasana yang agak berbeda. Dan ternyata, baru saja<br />
masuk ke lounge, saya bersama teman-teman sudah<br />
disambut dengan hangat.<br />
"Mau duduk di mana?"<br />
Suara itu terdengar merdu di antara alunan<br />
musik garage yang menyapu di setiap sudut ru-<br />
angan. Di atas bar melingkar, enam orang penari<br />
dengan baju seksi mempertontonkan gerakan-<br />
gerakan indah. Tak ubahnya sang ratu, mereka<br />
menebar pesona tanpa henti meski peluh sudah<br />
membasahi tubuh. Astaga! Tiba-tiba dari arah<br />
kerumunan tamu, dua orang gadis cantik naik<br />
ke bar dan dengan cueknya menari-bari sambil<br />
xviii xix