05.04.2013 Views

Moammar Emka

Moammar Emka

Moammar Emka

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

6<br />

Suara musik berirama chill-out melantun syahdu,<br />

beradu dengan renyah tawa dan canda yang<br />

menyeruak.<br />

"Saya tinggal dulu. Silakan pilih-pilih dulu.<br />

Kalo ada yang cocok, panggil saya." Mami Tania<br />

berlalu, dan langsung menyambut beberapat tamu<br />

lain yang baru masuk.<br />

Memilih apa? Ah, tentunya yang dimaksud<br />

Mami Tania adalah memilih puluhan gadis cantik<br />

yang bertebaran di lounge. Mereka tak ubahnya<br />

bunga mekar yang memenuhi taman. Bau parfum<br />

tercium semerbak mewangi di hidung. Senyum-<br />

senyum manis tampak mengulas di wajah mereka<br />

tanpa henti.<br />

So what?<br />

Saya cuma melihat-lihat keadaan. Malam<br />

ini, semua terserah Nino. Dia yang jadi cukong,<br />

he is the boss. Saya hanya mengikuti ke mana arah<br />

angin bertiup. Nino mengajak saya duduk di sofa<br />

tak jauh dari bar, saya pun ngikut. Karena bukan<br />

kali pertama datang, saya sudah tak begitu asing<br />

dengan suasana di lounge AS.<br />

Dari sini, saya bisa melihat sebuah lorong<br />

yang terhubung dengan kolam sauna. Lorong ini<br />

juga menjadi jalan masuk alternatif menuju kamar-<br />

kamar hotel di lantai 6, 5, 4 dan seterusnya.<br />

Nino sibuk melemparkan senyum pada be-<br />

berapa gadis cantik yang ia pernah temui sebelum-<br />

nya. Saya lebih suka mengamati pemandangan<br />

orang-orang yang hilir-mudik mengenakan baju<br />

kimono tebal warna putih dengan ditemani pa-<br />

sangannya masing-masing.<br />

Bob muncul dari pintu masuk. Pria yang<br />

menjadi komando kelab AS itu langsung meng-<br />

hampiri saya dan Nino.<br />

"Hai, Bro.... Udah ketemu yang cocok<br />

belom?" Bob mengedarkan pandangannya ke se-<br />

keliling lounge.<br />

Seorang gadis berambutpanjangmelambaikan<br />

tangan. Bob membalasnya dengan ramah. Mami<br />

Tania menampakkan batang hidunganya tak lama<br />

kemudian.<br />

"Mami, ini teman-teman saya. Coba diatur<br />

dong cewek yang paling oke buat mereka," kata<br />

Bob kepada Mami Tania.<br />

9

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!