Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
264<br />
Sebagian penonton ada yang bertepuk<br />
tangan, tetapi banyak juga yang cuma terbengong-<br />
bengong tak percaya.<br />
Gadis itu tak sendirian. Di atas panggung, ia<br />
ditemani dua gadis lain dan dua laki-laki. Secara<br />
bergantian, hiburan yang terkenal sebagai Thai<br />
Girl Show itu berlanjut dengan aneka ragam<br />
atraksi yang lebih mendebarkan. Dan semuanya,<br />
menggunakan bagian V sebagai "main course'<br />
atraksinya.<br />
Selesai "bermain-main" dengan tikus putih,<br />
ketiga gadis di atas panggung bersama dua laki-laki<br />
menyuguhkan atraksi yang tak kalah menggiriskan.<br />
Bermain-main dengan silet, kura-kura, ikan hidup,<br />
telur mentah, burung pipit, dan jarum + balon<br />
warna-warni.<br />
Saya masih ingat betul pada saat salah satu dari<br />
tiga gadis penari itu melakukan atraksi "bermain-<br />
main" dengan dua ekor burung pipit yang kakinya<br />
diikat pada sebuah benang panjang. Begitu selesai<br />
"memasukkan" dua ekor burung pipit itu ke<br />
bagian V dan kemudian mengeluarkannya, dua<br />
ekor burung itu diterbangkan ke arah kerumunan<br />
penonton. Ada-ada saja! Antara geli bercampur<br />
rasa ingin tahu, saya coba menangkap salah satu<br />
burung pipit itu. Burung asli lho, dan kondisinya<br />
sehat walafiat. Padahal, menurut logika waras,<br />
mestinya burung itu KO setelah masuk dalam<br />
lubang gelap yang tak ada ventilasinya.<br />
Dalam pikiran saya muncul beberapa<br />
pertanyaan dan keheranan seketika. Kok bisa?<br />
Gimana caranya? Masak sevulgar itu boleh<br />
ditonton oleh publik? Buat saya, tontonan itu rasa-<br />
rasanya lebih pas disebut sebagai Debus V.<br />
Pemandangan yang membuat bulu kuduk<br />
berdiri itu saya temui di Pattaya, Thailand,<br />
beberapa bulan lalu. Lokasinya berada di jalan<br />
protokol dan terbuka untuk siapa saja. Tempatnya<br />
berdampingan dengan sebuah kelab kebugaran<br />
body massage bernama Sabai Room. Ini kunjungan<br />
saya yang kedua ke negeri Gajah Putih itu.<br />
Pada kunjungan pertama, Thai Girl Show—<br />
istilah populernya—yang saya lihat, masih ter-<br />
golong biasa-biasa saja. Paling-paling atraksi buka-<br />
tutup botol Coca Cola atau memasukkan beberapa<br />
buah silet yang diikat dengan benang ke dalam V.<br />
Ternyata, dalam perkembangannya, atraksi<br />
itu kini malah menggunakan sejumlah binatang<br />
265