05.04.2013 Views

Moammar Emka

Moammar Emka

Moammar Emka

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

80<br />

Wow...I'm not! Aku tidak mengandalkan<br />

ketelanjangan tubuh dalam menari. Aku hanya<br />

menyuguhkan keterampilan menari dan tentu saja,<br />

pesona. I mean ... bagaimana tampil cantik, smart,<br />

menyenangkan, dan bla...bla.. .bla. Pokoknya,<br />

segala pesona diri mesti aku tunjukkan untuk<br />

membuat tamu merasa nyaman. Dan itu bukan<br />

pekerjaan gampang. Pernah terbayang nggak, kalau<br />

satu waktu, aku harus menghadapi tamu laki-laki<br />

yang dari "tampang", penampilan, dan manner-nya<br />

nggak banget. Badan gemuk, bau pula, terus muka<br />

pas-pasan, dan yang nggak nahan: rese' dan banyak<br />

maunya. So? Still, I have to be a nice girl. No matter<br />

what, 'behave' is my keyword. As a entertainer, I do<br />

not have a lot of choices. Hibur dia secara profesional<br />

tanpa membedakan-bedakan tamu.<br />

"Bagaimana dengan seks?"<br />

Depend on! Pekerjaan utamaku hanya meng-<br />

hibur tanpa seks. Aku bukan pelacur, itu yang<br />

aku pegang banget, jadi, please, jangan samakan<br />

aku dengan itu. Namun, jujur, aku juga wanita<br />

biasa yang punya perasaan: suka, benci, marah,<br />

dan sedih. Kalau satu ketika aku bertemu dengan<br />

tamu laki-laki yang ramah, ganteng, baik hati lagi<br />

pula tidak sombong dan semua iru membuat aku<br />

suka, rasa-rasanya aku juga nggak menolak kalau<br />

ia mengajak dating lanjutan. Soal having sex atau<br />

nggak, prinsip aku sederhana: aku hanya mau tidur<br />

dengan laki-laki yang bukan "makhluk asing" di<br />

mataku. Dan yang terpenting, secara emosional<br />

aku suka. That's it!<br />

"Does money talk?"<br />

Tamu yang terhibur dengan tarianku, sudah<br />

sewajarnya membayarku lebih. Untuk orang-orang<br />

yang menekuni profesi yang aku geluti, uang lebih<br />

yang didapat bukan dari bandrol untuk sekali atau<br />

dua kali menari, tetapi dari tip. Justru itu, aku harus<br />

menyuguhkan tontonan paling baik. Kalau tamu<br />

merasa senang dan terhibur, tip datang sendiri kok.<br />

Di Jakarta ini, banyak laki-laki kaya tapi tak bahagia.<br />

Makanya, harga kesenangan begitu mahal. Dan<br />

mereka tak segan-segan membayar jutaan rupiah<br />

hanya untuk "'ditemani" minum, sedikit pelukan,<br />

dan kehangatan berbumbu kemanjaan. Ngapain<br />

juga aku harus "tidur" dengan tamu kalau dengan<br />

satu pelukan kecil, mereka sudah terpuaskan dan<br />

mau membayarku mahal.<br />

81

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!