You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
204<br />
Salah satu menu yang sekarang lagi in adalah<br />
sex waxing. Awalnya, saya berpikir bahwa menu<br />
sex waxing itu tidak jauh berbeda dengan layanan<br />
Mount Blow—seks oral dengan menggunakan teh<br />
ginseng dan air dingin, bisa didapat di beberapa<br />
karaoke yang menyediakan cewek-cewek Makao,<br />
Cina. Atau setidaknya mirip dengan Handroll<br />
Service—layanan mas***basi dengan lubrican atau<br />
oil massage di dalam kamar mandi, yang biasanya<br />
diberikan para penari striptease.<br />
100%.<br />
Dugaan saya, ternyata salah, meski tidak<br />
Sex Waxing Bikini Area<br />
DIDORONG rasa penasaran, saya mulai me-<br />
ngumpulkan informasi dan data soal sex waxing.<br />
Orang pertama yang saya hubungi adalah Dito —<br />
Sebut saja begitu. Laki-laki yang satu ini, entah<br />
sudah berapa kali saya jumpai di sejumlah pesta.<br />
Dari pesta yang melibatkan model-model X<br />
sebuah tabloid khusus laki-laki di ibukota sampai<br />
pesta-pesta berbau unsur sensual dan seksual yang<br />
digelar di sejumlah private kelab di Jakarta.<br />
Dito bekerja sebagai general manager di sebuah<br />
kelab malam yang notabene punya fasilitas resto,<br />
bar, karaoke, dan kamar. Tak tanggung-tanggung,<br />
di tempat Dito bekerja, sebut saja inisialnya M,<br />
di Kawasan Mangga Besar, disediakan puluhan<br />
cewek cantik yang siap memberikan pelayanan<br />
seksual. Itulah kenapa di Kelab M dilengkapi<br />
dengan fasilitas kamar-kamar pribadi.<br />
Saya bertemu Dito di acara product launching<br />
sebuah butik baju yang di dalamnya ada pertun-<br />
jukan Wet & Half Naked Dancers sekitar Februari<br />
2006. Di acara itu, Dito menceritakan tengah<br />
merintis usaha salon khusus laki-laki.<br />
Begitu saya telepon, dengan antusias, Dito<br />
mengundang saya mampir ke salonnya. Tentu<br />
kesempatan ini tidak saya sia-siakan. Karena masih<br />
buta dengan letak dan lokasi salonnya, saya janjian<br />
dengan Dito di Kelab M pada Sabtu siang. Ya,<br />
hitung-hitung saya bisa bersantai dulu dan melihat-<br />
lihat suasana di kelabnya.<br />
Suasana kelab M di Sabtu siang terlihat sepi.<br />
Hanya ada empat orang tamu laki-laki yang duduk<br />
di bar ditemani empat cewek cantik. Sepuluh<br />
menit kemudian, mereka berjalan menaiki tangga.<br />
205