Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
74<br />
tetapi juga menarik perhatian komunitas lesbian<br />
dan beberapa tamu yang notabene heteroseksual.<br />
Oh ya satu lagi, yakni sekelompok tamu yang<br />
mungkin, sssttt...biseksual.<br />
Rata-rata, para tamu yang bergoyang di<br />
dancefloor tidak ada yang berpasang-pasangan<br />
dengan lawan jenis mereka. Yang ada hanya laki-<br />
laki berpasangan dengan laki-laki, dan perempuan<br />
berpasangan dengan perempuan. Beberapa tran-<br />
seksual juga terlihat di sana. TF memang terkenal<br />
sebagai rainbow club, tempat khusus untuk gay,<br />
lesbian, dan transgender, terutama untuk hari<br />
Kamis dan Sabtu.<br />
Kelompok tamu dengan kecenderungan seks<br />
berbeda inilah yang jadi bahan perhatian saya.<br />
Meskipun kelompok tamu homoseksual—gay dan<br />
lesbian—mendominasi di tiap sudut ruangan, tapi<br />
acara malam itu berlangsung meriah. Kaum gay dan<br />
lesbian "menyatu" bersama kaum hetero. Berjoget<br />
mengikuti lantunan musik DJ dan menikmati<br />
pertunjukan sexy-dancing tanpa malu-malu.<br />
Malam itu saya tidak sendirian. Saya ber<br />
sama lima orang teman: tiga laki-laki dan dua<br />
perempuan. Kelima teman saya ini, sebenarnya<br />
datang karena didorong rasa ingin tahu. Misalnya,<br />
Susi yang dari awal "niat banget" ingin melihat<br />
aksi penari laki-laki yang rata-rata berdandan<br />
atletis itu. Saat pertunjukan tarian berlangsung,<br />
Susi tak segan merangsuk maju ke depan bar,<br />
mendekati salah seorang penari laki, dan...oh<br />
my gosh, dengan cueknya dua tangan Susi tahu-<br />
tahu menyentuh bagian perut penari laki-laki itu.<br />
Lalu, ia menyelipkan uang Rp 100 ribu ke dalam<br />
underwear.<br />
Di sudut yang lain, beberapa tamu yang ter-<br />
tarik dengan "goyangan" Viki, tak kalah banyak-<br />
nya. Ada tamu laki-laki yang sekadar ingin joget<br />
berdekatan, tetapi ada juga tamu perempuan yang<br />
menginginkan minum bareng Viki, dari mulut ke<br />
mulut.<br />
Dan kini, setelah tampil selama satu jam, Viki<br />
ada di sebelah saya. Berbeda, itu kesan pertama<br />
saya. Mengenakan celana jins dengan kaus tanpa<br />
lengan, Viki sepetti gadis-gadis gaul kebanyakan.<br />
Wajahnya tak lagi ber-make up tebal. Lipstik merah<br />
yang melukis dua bibirnya telah berganti dengan<br />
lipstik warna peach.<br />
75