19.10.2016 Views

DOC-20160920-WA0018

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

ORKIDOPEKSI 10<br />

Tinggalkan lapisan fasia yang menutup jari dan,<br />

dengan membuka daun gunting, siapkan<br />

subdartos pouch di antara fasia dan kulit di<br />

atasnya. Dorong ujung forsep ke arah jari anda<br />

sehingga menggapai lapisan fasia. Saat jari anda<br />

ditarik, jalankan forsep ke atas luka inguinal<br />

untuk menjemput testis.<br />

Fiksasi tetsis ke otot dartos dengan jahitan putus<br />

benang serap dan tutup kulit skrotum dengan<br />

benang yang sejenis. Tutup luka di lipat paha<br />

dengan jahitan kontinyu ke obliqus externus dan<br />

jahitan subkutis dengan benang serap.<br />

UROLOGI<br />

Dengan hati-hati tarik testis ke bawah skrotum<br />

melalui defek di fasia.<br />

Skrotum<br />

Pokok-pokok penting<br />

Gbr 10.20<br />

1. Kira-kira 30% bayi prematur memiliki testis<br />

yang tidak turun dalam skrotum. Insiden pada<br />

bayi cukup bulan 3%.<br />

2. Kantung skrotum yang kosong menandakan<br />

tidak ada testis, retraktil, ektopik atau tidak<br />

turun.<br />

3. Jika anda sukar memasukkan testis ke dalam<br />

skrotum walaupun sudah berusaha,<br />

tempatkan testis serendah mungkin dan anda<br />

rencanakan prosedur lanjutan ketika anak<br />

bertambah besar.<br />

4. Jika tidak ada testis, usahakan anda mencari<br />

ke inguinal canal; namun laparoskopi mungkin<br />

diperlukan kemudian.<br />

5. Kebanyakan orkidopeksi harus dikerjakan<br />

antara usia 2 dan 3 tahun.<br />

121

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!