You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
5 ESOFAGO-GASTRODUODENOSKOPI<br />
GASTROINTESTINAL ATAS<br />
Indikasi<br />
Diagnostik<br />
Evaluasi gejala-gejala gastrointestinal atas<br />
Terapeutik<br />
1. Injeksi varises/ulkus yang berdarah<br />
2. Memasukkan pipa makanan, misal PEG<br />
(percutaneous endoscopic gastrostomy)<br />
3. Memasukkan luminal stent<br />
4. Dilatasi struktura esofagus<br />
Prosedur<br />
Sebelum mulai, penting untuk membiasakan diri<br />
dengan penanganan alat, termasuk<br />
pengendalian ujung endoskop maupun fasilitas<br />
pencuci dan aspirasi.<br />
Tempatkan mouthguard untuk melindungi<br />
endoskop. Masukan skop dengan pengamatan<br />
langsung untuk tertap berada di tengah. Minta<br />
pasien menelan ketika mereka merasakan<br />
tekanan dari skop.<br />
Esofagus<br />
Persiapan<br />
1. Prosedur biasanya dilakukan dengan sedasi<br />
intravena atau anestesi topikal ke orofaring<br />
2. Pemantauan konstan terhadap saturasi<br />
oksigen<br />
3. Posisi lateral dekubitus kiri, menghadap<br />
dokter bedah<br />
Majukan endoskop perlahan, sambil<br />
mempertahankan alat di tengah. Insuflasi<br />
dengan udara bila dibutuhkan untuk<br />
mengembangkan esofagus agar jelas terlihat.<br />
Penting untuk memeriksa seluruh keliling<br />
esofagus dengan seksama untuk menyingkirkan<br />
lesi mukosa.<br />
Patokan pertama adalah kompresi ekstraluminal<br />
yang disebabkan bronkus sinistra dan arcus<br />
aorta. Gastro-esophageal junction terletak kirakira<br />
38-40 cm dan ditandai oleh perubahan<br />
warna dan gambaran kasar karena peralihan<br />
mukosa. Batas hiatus esofagus bisa ditentukan<br />
dengan meminta pasien menarik napas dalam,<br />
karena ini menyebabkan hiatus menekan dinding<br />
esofagus.<br />
48<br />
Gbr 5.1