You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
SPLENEKTOMI 5<br />
Selanjutnya sisa ligamen gastro-lienalis bisa<br />
dipotong. Limpa bisa diangkat dan pembuluhpembuluh<br />
utama diikat rangkap dua, arteri<br />
sebelum vena. Suction drain ditempatkan pada<br />
rongga subfrenik dan dinding abdomen ditutup<br />
lapis demi lapis.<br />
Splenektomi darurat<br />
Pada kasus ruptur limpa, perdarahan massif bisa<br />
mengaburkan inspeksi. Prosedur pertama<br />
adalah mengevakuasi bekuan secara manual<br />
dan dengan bantuan suction. Jalankan tangan<br />
anda ke hilus untuk mengendalikan perdarahan<br />
dengan menekan arteri dan vena lienalis di<br />
antara telunjuk dan ibu jari. Jika perdarahan tidak<br />
berhenti, gunakan klem non-crushing untuk<br />
menjepit hilus. Ini memungkinkan penilaian<br />
terhadap tingkat kerusakan limpa. Jika<br />
tatalaksana konservatif tidak berhasil, maka<br />
harus dilakukan splenektomi formal.<br />
Jika pada laparoskopi perdarahan terlihat<br />
berasal dari laserasi tunggal ini bisa dijahit<br />
(splenorafi). Sebagai alternatif, jika ada avulsi<br />
lengkap atau parsial dari fragmen limpa,<br />
splenektomi parsial bisa dikerjakan dengan<br />
memotong arteri dan vena lienalis yang<br />
memasok kutup bersangkutan. Kemudian<br />
fragmen direseksi dan pinggir dijahit dengan<br />
jahitan matras benang serap. Kecelakaan yang<br />
melepas kapsul, seperti ruptur dari hematoma<br />
subkapsular bisa ditangani dengan aplikasi zat<br />
hemostatik topikal dan membungkus limpa<br />
dengan jala serap (absorbable mesh).<br />
Pokok-pokok penting<br />
1. Limpa harus selalu ditangani dengan<br />
perhatian seksama.<br />
2. Hemostasis adalah vital apapun indikasinya<br />
dari splenektomi<br />
3. Hati-hati untuk tidak merusak pankreas<br />
selama diseksi hilus lienalis<br />
4. Splenunculi tidak jarang dan harus selalu<br />
diangkat kecuali pada kasus trauma.<br />
5. Vaksinasi terhadap Streptococus pneumoniae<br />
dan Hemophilus influenzae B harus<br />
dilaksanakan 6 minggu sebelum operasi untuk<br />
kasus elektif dan sesegera mungkin pada<br />
periode pasca bedah pada splenektomi<br />
darurat.<br />
6. Pasien-pasien splenektomi harus selalu<br />
diberikan profilaksis jangka panjang terhadap<br />
sepsis pneumococcus dengan<br />
fenoksimetilpenilisin (250 mg bd)<br />
7. Karena risiko sepsis pasca seplenektomi,<br />
jaringan limpa harus di sebaiknya<br />
dipertahankan bilamana mungkin pada kasus<br />
trauma.<br />
8. Bila limpa besar, operasi dipermudah dengan<br />
ligasi pendahuluan dari arteri lienalis saat<br />
arteri ini berjalan sepanjang pinggir atas<br />
pankreas. Ini cepat mengempeskan limpa.<br />
GASTROINTESTINAL ATAS<br />
Gbr 5.36<br />
63