19.10.2016 Views

DOC-20160920-WA0018

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

LAPAROSKOPI 1<br />

Inspeksi rongga peritoneum<br />

Setelah membuat pneumoperitoneum, kerjakan<br />

inspeksi rongga peritoneum. Masukkan port<br />

kedua di bawah penglihatan langsung dan dalam<br />

posisi sesuai menurut daerah yang akan diamati.<br />

Biasanya cukup ditempatkan kanula 5 mm di<br />

daerah epigastrik. Melalui kanula ini masukkan<br />

forsep untuk memungkinkan anda memanipulasi<br />

visera dengan lembut sehingga bisa melakukan<br />

laparoskopi lengkap. Jika dibutuhkan biopsi,<br />

forsep bisa dilepas dan sepasang gunting<br />

dengan diatermi dimasukkan untuk memperoleh<br />

sampel jaringan.<br />

Melepas trokar dan menutup luka<br />

Lepas trokar dibawah penglihatan langsung,<br />

sambil memperhatikan hemostasis di tempat<br />

masuk port. Tempat masuk port di daerah<br />

umbilikus dan epigastrik harus ditutup dengan<br />

menggunakan benang jahit yang bisa diserap,<br />

misal benang jahit berbentuk J. Selalu infiltrasi<br />

luka dengan bupivacaine karena ini membantu<br />

mengurangi nyeri pasca operasi.<br />

MULAI DAN AKHIR<br />

Pokok-pokok penting<br />

1. Selalu periksa instrumen dengan seksama sebelum memulai laparoskopi<br />

2. Selalu periksa bahwa pneumoperitoneum telah terjadi sebelum memasukkan trokar.<br />

3. Awasi setiap kebocoran melalui keran atau insisi umbilikus, khususnya jika digunakan teknik Hassan.<br />

Mungkin anda perlu menjahit umbilikus dengan purse-string untuk mendapat penutupan yang baik.<br />

4. Insuflasi fasia rektus bisa terjadi tanpa sengaja. Ini dikenali dengan meningkatnya tgekanan inflasi<br />

dan distensi abdomen yang tidak simetris. Jika terjadi, cukup hentikan insuflasi, ubah posisi jarum<br />

Veress dan ulangi kembali insuflasi.<br />

5. Selalu hangatkan teleskop sebelum memasukkan agar tidak berkabut<br />

6. Jika anda sedang membantu prosedur laparoskopi sebagai operator kamera, pastikan semua gerakan<br />

anda halus. Jika tidak bisa membuat ‘mabuk laut’<br />

7. Jika lensa kabur karena ada darah, coba menghapus lensa tersebut ke omentum. Jika pandangan<br />

masih kabur juga, lepaskan teleskop, bersihkan lensa dengan lap anti-kabut.<br />

11

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!