You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
3 REPAIR HERNIA PARAUMBILIKAL<br />
HERNIA<br />
Indikasi<br />
1. Simtomatik, termasuk kedaruratan<br />
2. Kosmetik<br />
Persiapan<br />
1. Anestesi umum atau lokal<br />
2. Antibiotik profilaktik<br />
3. Profilaksis Anti-DVT (deep vein thrombosis)<br />
– stockings, heparin<br />
4. Posisi terlentang<br />
Mungkin banyak perlengketan dari omentum dan<br />
usus ke kantung, dan semua ini perlu dibebaskan<br />
dengan hati-hati. Sekali kantung telah<br />
dikosongkan, kantung dieksisi dan tutup defek<br />
dengan menggunakan teknik Mayo (atau<br />
mengunakan jahitan non-serap terputus dan<br />
berbentuk matras)<br />
Prosedur<br />
Buat insisi transversal mengelilingi umbilikus dan<br />
eksisi kulit yang berbentuk elips.<br />
Diseksi lanjut mungkin banyak mengeluarkan<br />
darah. Penting untuk identifikasi dan<br />
membersihkan pinggir-pinggir aponeurosis dari<br />
defek sebelum membuka kantung dan<br />
mengembalikan isi ke dalam abdomen.<br />
Gbr 3.21<br />
Tempatkan semua jahitan tumpang-tindih<br />
sebelum mengikatnya<br />
Jika defek subkutan besar, perlu dilakukan<br />
drainase suction. Kulit ditutup dengan jahitan<br />
subkutis dengan benang serap.<br />
Pokok-pokok penting<br />
1. Idealnya, semua hernia direparasi karena<br />
risiko inkarserasi dengan omentum atau usus,<br />
yang bisa terjepit (strangulasi).<br />
2. Orang gemuk harus dianjurkan untuk<br />
menurunkan berat badan sebelum operasi.<br />
3. Insiden infeksi relatif tinggi. Berikan antibiotik<br />
profilaktik dan dengan hemostasis seksama.<br />
4. Pasien kadang-kadang mengalami ileus<br />
pasca bedah jika manipulasi usus berlebihan.<br />
Gbr 3.20<br />
Buka kantung sepanjang garis ini<br />
30