indonesia1210inWeb
indonesia1210inWeb
indonesia1210inWeb
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Pelanggaran Syariah yang Dicatat oleh WH Selama 2009 (di Tingkat Kabupaten/Kota) 64<br />
Partisipasi Masyarakat dalam Penegakan Syariah dan Penyelesaian<br />
Perselisihan secara Adat<br />
WH bukanlah satu-satunya institusi yang bertanggung jawab menegakkan Syariah di Aceh.<br />
Tidak hanya WH dan polisi, masyarakat juga didorong menegakkan larangan perbuatan<br />
bersunyi-sunyian dan penyelesaian dugaan perbuatan bersunyi-sunyian melalui mekanisme<br />
penyelesaian adat. Sistem hukum Syariah tumpang tindih dengan sistem hukum adat Aceh.<br />
Adat adalah seperangkat aturan yang tidak terkodifikasi yang dapat berbeda dari satu<br />
kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat yang lain dan yang ditegakkan oleh<br />
pemimpin masyarakat dalam prosedur penyelesaian perselisihan secara tradisional.<br />
Kebiasasan dan standar adat di Aceh sangat dipengaruhi oleh Islam dan berkaitan erat<br />
dengan prinsip-prinsip Syariah. 65 Sistem adat memainkan peranan penting dalam<br />
penyelesaian perselisihan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Aceh. 66<br />
64 Satpol PP-WH Aceh, "Report of Data on Breaches of Sharia Laws in the Province in Aceh in 2009 [Laporan Data Pelanggaran<br />
Hukum Syariah di Provinsi Aceh Selama 2009]." Sebagaimana dicatat oleh Human Rights Watch.<br />
65<br />
Qanun No. 7/2000 tentang Penyelenggaraan Kehidupan Adat mendefinisikan adat sebagai “aturan atau perbuatan yang<br />
bersendikan Syariat Islam yang lazim dituruti, dihormati, dimuliakan sejak dahulu dan dijadikan sebagai landasan hidup.”<br />
66<br />
UNDP Indonesia, “Access to Justice in Aceh [Akses Terhadap Keadilan di Aceh],” hlm. 49 (“adat terus menjadi sistem peradilan<br />
di Aceh yang diandalkan oleh masyarakat Aceh untuk menyelesaikan permasalahan mereka”).<br />
Menegakkan Moralitas 26