11.06.2013 Views

indonesia1210inWeb

indonesia1210inWeb

indonesia1210inWeb

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Saya sedang menuju kampus saya. Saya sedang mengendarai motor,<br />

mengenakan jilbab dan jeans dan kaus panjang yang mencapai lutut. Seorang<br />

petugas WH menghentikan saya dan menangkap saya dan menempatkan saya<br />

bersama para pelanggar lainnya. Ada banyak perempuan yang dihentikan—<br />

sekitar 100. Kami harus menunjukkan kartu mahasiswa kami, dan mereka<br />

mencatat nama kami dan mengatakan bahwa itu adalah peringatan pertama,<br />

tapi jika kami melakukannya lagi, kami akan dibawa ke kantor WH. Kemudian<br />

mereka memberi nasihat kepada kami semua. Ada sekitar 20 perempuan<br />

dalam satu kelompok. Mereka mengutip ayat hadith tentang bagaimana<br />

perempuan harus bersikap dan bagaimana perempuan adalah dasar negara<br />

dan jika perempuan berlaku buruk, semuanya akan hancur. 156<br />

Petugas-petugas WH juga melakukan patroli dan pengawasan untuk menahan sementara dan<br />

menguliahi orang-orang yang dicurigasi melanggar hukum Syariah. Erni mengatakan kepada<br />

Human Rights Watch bahwa dia ditahan oleh WH dalam sebuah patroli dan dituduh melanggar<br />

ketentuan berbusana dalam Qanun No. 11/2002 pada pertengahan 2009 akibat mengenakan<br />

pakaian yang tidak sepenuhnya menutupi kaki, “Seorang petugas WH menghentikan saya dan<br />

dia tidak sopan. Dia mengatakan, ‘mengapa kamu berpakaian seperti itu? Itu membuat<br />

keluargamu terlihat buruk.’ Saya harus mengatakan kepada dia nama saya, pekerjaan saya,<br />

alamat saya, dan menandatangani sebuah formulir.” 157 Seorang perempuan lain, Nursiah,<br />

menceritakan sebuah kejadian pada bulan April 2010. “Saya sedang akan pergi ke toko, dan<br />

petugas WH berteriak pada saya di depan orang banyak. Dia menyuruh saya memastikan bahwa<br />

rambut saya seluruhnya tertutup karena jilbab saya tertarik sedikit ke belakang.” 158<br />

Walaupun interaksi dengan petugas WH dalam operasi-operasi semacam ini sering—tapi<br />

tidak selalu—singkat, 159 perempuan yang mengalaminya merasa frustasi atas campur<br />

tangan pihak berwenang negara dalam hal yang menurut mereka bersifat pribadi. Dewi<br />

memberitahu Human Rights Watch:<br />

156<br />

Wawancara Human Rights Watch dengan ”Erni,” Banda Aceh, 15 Mei 2010.<br />

157<br />

Ibid.<br />

158<br />

Wawancara Human Rights Watch dengan “Nursiah,” 13 Mei 2010.<br />

159 Terkadan patroli WH melampaui wewenang mereka dengan menahan individu-individu yang tertangkap tidak mengenakan<br />

busana Islam selayaknya, walau Perda tentang busana ini tidak menyebutkan bahwa para pelanggar boleh ditangkap atau<br />

ditahan. Fatimah mengatakan kepada Human Rights Watch bahwa dia ditahan oleh WH atas tuduhan ”perbuatan bersunyisunyian”<br />

pada bulan November 2009 bersama dengan enam (6) perempuan muda yang semuanya ditahan karena tidak<br />

mengenakan jilbab. Dia mengatakan kepada Human Rights Watch, ”Seorang perempuan petugas WH berteriak pada<br />

perempuan-perempuan muda yang tidak mengenakan jilbab itu karena mereka menutupi muka mereka. Dia<br />

berteriak, ’mengapa kamu melakukan itu?’ dan salah seorang perempuan itu menjawab, ’karena saya malu.’ WH berteriak<br />

lagi, ’kamu tidak malu ketika kamu di luar?’”<br />

Menegakkan Moralitas 62

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!