11.06.2013 Views

indonesia1210inWeb

indonesia1210inWeb

indonesia1210inWeb

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

adat yang tidak memiliki jaminan dasar proses hukum yang adil dan yang mungkin<br />

menerapkan pembayaran penalti kepada pihak berwenang desa secara sewenang-wenang,<br />

pengusiran dari daerah tempat tinggal tertuduh, atau perkawinan paksa. Seperti dicatat<br />

oleh para ahli, sistem adat “tidak memuat perlindungan untuk menjamin hak-hak para<br />

pihak yang berselisih, termasuk praduga tak bersalah, hak atas perwakilan, dan hak untuk<br />

naik banding,” dan sistem adat cenderung merekomendasikan hasil yang “diarahkan pada<br />

menjaga keselarasan sosial di atas kepentingan individu.” 232 Pasal 14 ICCPR menjamin bagi<br />

semua orang hak atas persidangan yang adil dan terbuka oleh pengadilan yang kompeten,<br />

independen dan tidak memihak yang ditetapkan oleh hukum, dan hak akses ke pengadilan<br />

Negara Pihak dalam kasus yang melibatkan tuduhan kriminal. Komentar Umum Komite Hak<br />

Asasi Manusia No. 32 menguraikan, “akses terhadap pengadilan harus secara efektif<br />

dijamin dalam semua kasus semacam ini untuk memastikan bahwa tidak ada individu yang<br />

dirampas, dalam hal prosedural, haknya untuk mengklaim keadilan.” 233 Berdasarkan Komite<br />

Hak Asasi Manusia, pengadilan yang berdasarkan pada hukum adat kebiasaan harus<br />

memenuhi persyaratan dasar pengadilan yang adil, termasuk jaminan atas persidangan<br />

yang adil dan terbuka dan praduga tak bersalah. 234 Mereka yang dituduh melakukan tindak<br />

pidana harus memiliki hak membela dirinya sendiri, memeriksa saksi yang memberatkan,<br />

dan mengajukan banding atas putusan adat sesuai prosedur yang juga memenuhi<br />

persyaratan proses hukum yang adil menurut ICCPR. 235<br />

232 UNDP Indonesia, “Access to Justice in Aceh [Akses terhadap Keadilan di Aceh],” hlm. 98.<br />

233<br />

Komite Hak Asasi Manusia, Komentar Umum No. 32, Article 14: Right to equality before courts and tribunals and to a fair<br />

trial [Pasal 14: Hak atas Kesetaraan Dihadapan Pengadilan dan Tribunal dan Pengadilan yang Adil], U.N. Doc. CCPR/C/GC/32<br />

(2007).<br />

234<br />

Komite Hak Asasi Manusia, Komentar Umum No. 32, Article 14: Right to equality before courts and tribunals and to a fair<br />

trial [Pasal 14: Hak atas Kesetaraan Dihadapan Pengadilan dan Tribunal dan Pengadilan yang Adil], U.N. Doc. CCPR/C/GC/32<br />

(2007). Ini berarti bahwa praduga tak bersalah harus diberlakukan hingga tuduhan telah dibuktikan tanpa ada keragu-raguan<br />

yang dapat diterima.<br />

235<br />

Ibid.<br />

Menegakkan Moralitas 80

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!