11.06.2013 Views

indonesia1210inWeb

indonesia1210inWeb

indonesia1210inWeb

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

ulan November 2010, petugas ketiga yang memperkosa WH Nita tetap bebas, dan tidak ada<br />

indikasi bahwa pihak berwenang di Aceh masih berusaha untuk membuatnya diadili.<br />

Pada bulan Mei 2010, ketika pengadilan terhadap para penyerang Nita berlangsung, Wakil<br />

Gubernur Mohammad Nazar memberitahu Human Rights Watch bahwa apa yang terjadi<br />

pada Nita adalah kasus pengecualian dan bahwa dia telah memerintahkan Kepala WH<br />

memberikan “sanksi berat” kepada anggota-anggota WH di Langsa. Tetapi ketika Human<br />

Rights Watch berbicara dengan Kepala WH di Aceh, dia mengatakan bahwa menurutnya<br />

tuduhan Nita palsu dan bahwa Nita berusaha “menjebak” pasukan WH, ia juga mengatakan<br />

bahwa beberapa sanksi telah diterapkan kepada WH Langsa.<br />

Saat ini, Nita masih trauma oleh pelecehan yang ia alami dan tidak lagi menemui Azhar.<br />

Keluarganya pindah sebagai akibat kejadian tersebut, dan Nita belum kembali lagi ke sekolah<br />

setelah kejadian itu. Dia mengatakan kepada Human Rights Watch, “Saya ingin melanjutkan<br />

kuliah saya, tapi tidak di kota ini. Saya masih enggan keluar rumah.” Nita mengatakan bahwa<br />

pemerintah seharusnya dapat melakukan beberapa hal untuk mencegah terulangnya<br />

pelecehan yang ia alami: “Tidak ada lagi manipulasi proses … adakan pengadilah terhadap<br />

anggota WH; dan … tidak ada lagi korban. Biar saya menjadi korban terakhir.”<br />

35 Human Rights Watch | Desember 2010

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!