12.07.2015 Views

Buku Prosiding Seminar Nasional Tahun 2012 - ELEKTRO ...

Buku Prosiding Seminar Nasional Tahun 2012 - ELEKTRO ...

Buku Prosiding Seminar Nasional Tahun 2012 - ELEKTRO ...

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

\HU | 3terbanyak di dunia; namun masih banyak pulau yangbelum berpenghuni sehingga perlu adanyapengawasan wilayah.4. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yangmemberi kemudahan setiap negara yang unggulmengintervensi negara yang lemah.Hermana Somantrie dalam makalahnya berjudulParadigma Pendidikan Kewarganegaraan, yangdisampaikan pada <strong>Seminar</strong> RUU PendidikanKewarganegaraan oleh Direktorat Jenderal PotensiPertahanan Departemen Pertahanan 16 Mei 2007 diJakarta, menjelaskan beberapa pandangan pakar tentangPendidikan Kewarganegaraan.Menurut Henry Randall Waite (1886), merumuskanCivics sebagai Ilmu Kewarganegaraan yangmembicarakan hubungan manusia dengan manusiadalam perkumpulan-perkumpulan yang terorganisasi(organisasi sosial, ekonomi, politik), dan individuindividudengan negara. Sedangkan Edmonson (1958),mengemukakan bahwa civics adalah kajian yangberkaitan dengan pemerintahan dan yang menyangkuthak dan kewajiban warga negara. Civics merupakancabang ilmu politik. Stanley E. Dimond berpendapatbahwa civics adalah citizenship yaitu berkaitan denganaktivitas sekolah yang mempunyai dua makna,kewarganegaraan termasuk kedudukan yang berkaitandengan hukum yang sah dan yang berkaitan denganaktivitas politik dan pemilihan dengan suara terbanyak,organisasi pemerintahan, badan pemerintahan, hukumdan tanggung jawab.Menurut Patrik, (1999 dalam Soemantrie, 2007:6)pendidikan kewarganegaraan bagi masyarakatdemokratis ditandai dengan empat komponen utama,yaitu 1) knowledge of citizenship and goverment indemocrazy, 2) cognetive skill of democratic citizenship,3) participatory skill of democratic citizenship, dan 4)virtues and disposition of democratic citizenship.Pendidikan Kewarganegaraan akan efektif jikadisampaikan oleh pengajar dengan menggunakanprinsip pembelajaran yang menurut Osborne, 1991(dalam Somantrie, 2007:8) mencakup sembilan prinsipumum, yaitu:1. teacher have a clearly articulated vision of education,2. the material being taught is wroth knowing and isimportant.3. material is organized ad a problem or issu to beinvestigated,4. careful, deliberate attention is given to the teachingof thinking within the context of valuable knowledge,5. teachers are able to connect the material with studentknowledge and experience,6. students are required to be active in their ownlearning,7. students are encouraged to share and build on eachother ideas,8. connection are established the classroom and theoutside word,9. classroom are characterized by trust and openness sothat students find it easy to perticipate.Jadi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraandikategorikan sebagaimana nampak pada gambarberikut:PASSIVE-COGNITIVE LEARNINGExpositoryDocument analysisCase studiesCuriculum materialsInteractive teachingCritical thinkingCLASSSchool assemblesVisiting speakersMulticultural daysSCHOOLValues clarificationDebatsGroup problem-solvingClass partianmentRole play-simulationsCooperative teachingField workSchool elationsSchool activitiesWhole-school projectSchool as rule modelACTIVE-PARTICIPATION LEARNINGGambar 1: Faktor Pendidikan KewarganegaraanSNTE-<strong>2012</strong> ISBN: 978-602-97832-0-9

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!