Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
SANG PUTRA DAN SANG BULAN<br />
tampang seperti manusia, tetapi tidak memiliki hembusan nafas Tuhan di dalamnya)<br />
sudah lahir sebelum Adam diciptakan. Ini bukan merupakan suatu teori baru, bahkan<br />
Kitab Talmud Yahudi kuno pun menyebutkan kemungkinan semacam itu.<br />
Kejadian 2:21 melukiskan penemuan Hawa. Bahasa Ibrani, jika diterjemahkan<br />
secara literal, menyatakan bahwa Tuhan menggunakan sepotong tulang dari samping<br />
tubuh Adam untuk menciptakan Hawa. Menurut pengertian Ibrani, tidak perlu harus<br />
sebuah tulang rusuk, dapat juga merupakan sepotong kulit. Apabila kita menyimak apa<br />
yang kita ketahui tentang DNA serta genom umat manusia, maka hal ini <strong>sang</strong>atlah<br />
besar artinya. Sepotong tulang atau daging atau kulit dari Adam akan mengandung<br />
cetak biru DNA yang lengkap, yang daripa<strong>dan</strong>ya dapat diciptakan seorang teman hidup<br />
yang sempurna.<br />
Pada hari ketujuh Dia beristirahat<br />
Ini tidak berarti bahwa Allah menjadi lelah seperti kita. Kata “beristirahat” disini<br />
adalah sebuah istirahat sejenak (pause) dalam musik. Ini hanya berarti Dia berhenti<br />
menciptakan segala sesuatu. Ilmu pengetahuan meneguhkan hal ini juga tidak ada<br />
spesies yang baru muncul setelah manusia diciptakan.<br />
Kesimpulan<br />
Marilah kita renungkan hal ini sejenak. Pasal‐pasal pertama dalam Alkitab itu<br />
ditulis kurang lebih 3.500 tahun yang lampau. Seluruh Alkitab itu rampung kurang<br />
lebih 2.000 tahun lampau, namun teks kuno yang luar biasa ini membuat pernyataan<br />
bahwa para pakar ilmu pengetahuan kini semakin menjadi yakin karenanya. Teks itu<br />
mencatat bahwa dimensi waktu itu sendiri ada awalnya. Alkitab menyatakan bahwa<br />
terang sudah kelihatan di permukaan bumi sebelum a<strong>dan</strong>ya matahari atau <strong>bulan</strong>.<br />
Alkitab menggambarkan dengan cermat keadaan bumi pada zaman prasejarah yang<br />
diliputi oleh air. Alkitab juga memberikan urutan tatanan yang tepat sekali tentang<br />
munculnya kehidupan di bumi. Pertama, tumbuh‐tumbuhan, kemudian kehidupan di<br />
dalam laut <strong>dan</strong> burung‐burung, berikutnya menyusul binatang‐binatang di darat <strong>dan</strong><br />
akhirnya manusia. Lebih lanjut, meskipun soal umur munculnya manusia pertama di<br />
bumi tidak dapat dihitung secara ilmiah maupun dari Alkitab, nampak jelas tidak<br />
terdapat pertentangan antara kedua sumber itu.<br />
Mitos‐mitos kuno tentang terciptanya dunia ini, yang kita temukan dari kalangan<br />
masyarakat lain, seperti yang disebut Enuma Elish dari Niniwe, mengisahkan kepada<br />
kita cerita‐cerita ganas mengenai pertempuran berdarah antara para dewa, kisah<br />
percintaan yang mesra tapi menegangkan, serta pembunuhan yang seru. Sebuah mitos<br />
Irak menceritakan bahwa bumi ini merupakan segumpal tanah lumpur yang berada di<br />
atas punggung seekor kura‐kura. Sebaliknya, hanya kitab Kejadian dalam Alkitab yang<br />
memberikan gambaran secara langsung <strong>dan</strong> cermat sekali mengenai fakta penciptaan<br />
langit <strong>dan</strong> bumi. Lebih lanjut di dalam Alkitab, Mazmur 19:2 menyatakan, “Langit<br />
menceritakan kemuliaan Allah, <strong>dan</strong> cakrawala memberitakan pekerjaan tanganNya”.<br />
Alkitab menyatakan dalam ayat ini secara langsung bahwa apabila kita mempelajari<br />
cakrawala <strong>dan</strong> seluruh alam semesta, kita akan dapat melihat bukti kebesaran Tuhan<br />
yang telah merancang semuanya itu. Di zaman kita sekarang ini, sudah banyak ahli<br />
Astronomi <strong>dan</strong> pakar Ilmu Pengetahuan Alam yang telah sempat melihat bukti‐bukti<br />
104