19.04.2013 Views

sang-putra-dan-sang-bulan-curt-fletemier-rev-2-1

sang-putra-dan-sang-bulan-curt-fletemier-rev-2-1

sang-putra-dan-sang-bulan-curt-fletemier-rev-2-1

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

SANG PUTRA DAN SANG BULAN<br />

Pada abad kedua, ada beberapa kitab palsu yang dikeluarkan dari Alkitab, <strong>dan</strong> hal<br />

ini memicu argumentasi dengan pihak Kristen konservatif yang tetap setia mengikuti<br />

pengajaran para rasul. Secara khusus, aliran Gnostik menyebabkan beberapa masalah<br />

besar. Mereka adalah orang‐orang yang <strong>sang</strong>at ketat dengan peraturan, <strong>dan</strong><br />

berorientasi pada perbuatan. Gnostik menulis beberapa kitab palsu, <strong>dan</strong> semua kitab<br />

itu berisikan pengajaran yang salah, sehingga tidak diterima oleh orang‐orang Kristen.<br />

Mereka mencoba untuk menuliskan nama para rasul dalam kitab yang mereka tulis,<br />

karena orang Kristen <strong>sang</strong>at mempercayai tulisan para rasul. Mereka akan berkata<br />

“Saya tahu bahwa kalian mengikuti pengajaran para rasul. Kitab ini adalah kitab yang<br />

sudah lama hilang, <strong>dan</strong> ini ditulis oleh para rasul.”<br />

Ironisnya, sekarang setelah hampir 2.000 tahun kemudian, musuh‐musuh Yesus<br />

masih menggunakan kitab‐kitab yang ditulis oleh kaum Gnostik 100‐200 tahun setelah<br />

kematian <strong>dan</strong> kebangkitan Yesus, lalu mereka berkata, “Lihatlah, ini adalah Injil yang<br />

ASLI.” Luarbiasanya, mereka masih menggunakan kebohongan yang sama.<br />

Harus diingat bahwa pada masa itu tidak ada gereja pusat yang akan menyaring<br />

ajaran yang salah. Gereja‐gereja disatukan karena pengajaran para rasul yang<br />

diungkapkan dalam Alkitab, <strong>dan</strong> hampir semua kitab <strong>dan</strong> Perjanjian Baru diterima<br />

secara luas <strong>dan</strong> tidak pernah dipertanyakan atau diragukan, karena Roh Kudus yang<br />

memberi kesatuan. Gereja Roma Katolik belum muncul sampai beberapa ratus tahun<br />

kemudian.<br />

Akhirnya, pada pertengahan abad kedua, sekitar 100 tahun setelah kematian <strong>dan</strong><br />

kebangkitan Yesus, seseorang menuliskan daftar kitab‐kitab yang diterima dalam<br />

kanon secara tertulis. Kita masih memiliki salinannya hingga sekarang, yaitu yang<br />

disebut Kanon Muratorian.<br />

Kanon Muratorian diambil <strong>dan</strong> nama seorang pria yang telah menemukan naskah‐<br />

naskah tua yang berisi daftar kuno kitab‐kitab Perjanjian Baru. Naskah‐naskah itu di<br />

temukan sekitar abad ke‐7, tetapi daftar aslinya ditulis sekitar tahun 170 M, karena<br />

penulis daftar itu memberikan keterangan yang mengacu kepada keuskupan Paus<br />

Roma yang pertama. Paus Roma pertama meninggal tahun 157 M. Jadi, kami<br />

memperkirakan bahwa daftar itu ditulis sebelum tahun 170 M.<br />

Kanon Muratorian mendaftarkan keempat kitab Injil, Kisah Para Rasul, <strong>dan</strong> surat‐<br />

surat para rasul. Akan tetapi, ada beberapa kitab yang tidak ada dalam daftar, yaitu<br />

kitab Ibrani, Yakobus <strong>dan</strong> 2 Petrus; kitab‐kitab itu tidak disebutkan sama sekali. Seperti<br />

dinyatakan sebelumnya, kitab‐kitab itu telah dikutip oleh bapak‐bapak gereja bahkan<br />

sebelum a<strong>dan</strong>ya kanon Muratorian, sehingga kira dapat mengetahui bahwa kitab‐kitab<br />

itu asli. Dengan kata lain. kitab‐kitab itu sudah ada, karena bapak‐bapak gereja seperti<br />

Polycarpus sudah mengutip dari kitab‐kitab itu pada akhir abad pertama, walaupun<br />

beberapa kitab tidak disebut sebagai Firman Tuhan dalam kanon Alwujonon.<br />

Kanon Muratorian tidak memasukkan dalam daftarnya kitab‐kitab palsu yang<br />

sudah disebutkan, kecuali kitab Apokalipstik Petrus. Penulis dari kanon Muratorian<br />

mengatakan bahwa kitab Apokalipstik Petrus merupakan kitab “yang tidak boleh<br />

dibaca oleh oleh sebagian orang dalam gereja.”<br />

Pada tahun 225 M, ketika Origen membuat daftar kitab‐kitab yang dibaca oleh<br />

gereja‐gereja, tidak ada satu pun <strong>dan</strong> kitab‐kitab palsu masuk di dalam daftarnya.<br />

Selanjutnya, kitab Ibrani sudah diterima seperti halnya kitab‐kitab yang telah dulu)<br />

oleh gereja. meskipun kitab Yakobus, 2 Petrus, 2 & 3 Yohanes <strong>dan</strong> Yudas masih belum<br />

diakui.<br />

Meskipun pada masa itu banyak juga kitab lain yang beredar selain <strong>dan</strong> kitab‐kitab<br />

yang sudah disebutkan, sejak semula gereja‐gereja sendiri telah mengetahui dengan<br />

51

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!