19.04.2013 Views

sang-putra-dan-sang-bulan-curt-fletemier-rev-2-1

sang-putra-dan-sang-bulan-curt-fletemier-rev-2-1

sang-putra-dan-sang-bulan-curt-fletemier-rev-2-1

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

SANG PUTRA DAN SANG BULAN<br />

PASAL 13<br />

Al­Qur’an<br />

Al‐qur’an memiliki tempat yang <strong>sang</strong>at sentral dalam kehidupan orang Muslim.<br />

Seseorang tidak bisa menjadi seorang Muslim tanpa menerima Al‐qur’an sebagai<br />

firman Allah yang berotoritas, terakhir <strong>dan</strong> sempurna. Pada saat yang sama orang<br />

Kristen yang saleh adalah seorang yang sungguh percaya Alkitab adalah firman Allah<br />

yang utuh, cukup, berotoritas <strong>dan</strong> terakhir. Tidak ada lagi wahyu yang dibutuhkan<br />

orang Kristen setelah kanon Alkitab ditutup. Keyakinan ini membuat seorang Kristen<br />

harus menentukan sikapnya terhadap Al‐qur’an.<br />

Fouad Elias Accad, seorang Libanon <strong>dan</strong> seorang sarjana yang mengetahui bahasa<br />

Ibrani, Yunani, Syiria, Aram, <strong>dan</strong> Armenia dalam bukunya “Building Bridges”<br />

(membangun jembatan) mengisahkan seorang mahasiswa di Timur Tengah yang<br />

percaya kepada Isa Almasih (Yesus Kristus) berawal dari membaca Al‐qur’an <strong>dan</strong><br />

Alkitab. Sampai pada suatu waktu dia meminta anjuran kepada seorang Professor<br />

Kristen mengenai mana dari kedua kitab ini yang harus terus ia baca. Professor itu<br />

menganjurkan dia membaca kedua‐duanya, tetapi mahasiswa itu menjawab, “Tetapi<br />

saya tidak bisa membaca keduanya secara bersamaan”. Dia akhirnya harus<br />

melanjutkan hanya membaca Alkitab. Mengapa? Seseorang tidak bisa mempercayai<br />

seluruh isi Alkitab sekaligus menerima seluruh isi Al‐qur’an <strong>dan</strong> demikian sebaliknya.<br />

Kita harus memilih salah satu diantaranya.<br />

Memang ada banyak ayat‐ayat Al‐qur’an sebagai jembatan untuk berhubungan<br />

dengan seorang seorang Muslim supaya bisa percaya kepada Yesus Kristus (Isa<br />

Almasih) tetapi saya yakin itu tidak berarti bahwa Al‐qur’an memiliki otoritas yang<br />

sejajar dengan Alkitab. Banyak orang Muslim yang percaya kepada “Isa Almasih”<br />

bermula dari membaca ayat‐ayat Al‐qur’an yang berhubungan dengan ‘Isa Almasih’<br />

kemudian selanjutnya membaca kitab Injil. Tuhan bisa membawa seseorang kepada<br />

Dia berawal dari apa yang ia ketahui. Paulus memberitakan Injil di Athena dengan<br />

memulai dari apa yang diketahui oleh orang Athena yaitu “ALLAH YANG TIDAK DI<br />

KENAL” (Kisah Para Rasul 17:16‐34). Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya<br />

bahwa tujuan buku ini adalah untuk menunjukkan sebab‐sebab mengapa kita percaya<br />

<strong>dan</strong> beriman kepada Yesus Kristus sebagaimana yang tertera di dalam Alkitab. Inti<br />

alasan mengapa seorang Kristen tidak bisa menerima Al‐qur’an karena: Isi Al‐qur’an<br />

bertentangan (atau ada yang samar‐samar) dengan inti iman Kristen yang paling<br />

mendasar yaitu Trinitas, Keilahian Kristus, Kematian <strong>dan</strong> Kebangkitan Kristus bagi<br />

penebusan umat manusia. Selain itu tanpa bermaksud merendahkan Al‐qur’an, ada<br />

beberapa hal dalam Al‐qur’an yang membuat seseorang harus memikirkannya ulang,<br />

baik seorang Kristen maupun seorang Muslim. Saya akan menunjukkan beberapa di<br />

antaranya:<br />

138

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!