19.04.2013 Views

sang-putra-dan-sang-bulan-curt-fletemier-rev-2-1

sang-putra-dan-sang-bulan-curt-fletemier-rev-2-1

sang-putra-dan-sang-bulan-curt-fletemier-rev-2-1

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

SANG PUTRA DAN SANG BULAN<br />

Di bawah ini adalah contoh‐contoh dari Warraq, hal. 935 <strong>dan</strong> Dashti, hal. 97‐102,<br />

berdasarkan Ibnu Ishoq <strong>dan</strong> hadits lain:<br />

▪ Al‐Nadr ibnu al‐Hareth adalah seorang lelaki yang (dengan tepat) berkata bahwa<br />

kisah‐kisah Muhammad hanyalah dongeng‐dongeng kuno. Ketika Muhammad<br />

menguasai Mekah, dia memerintahkan untuk memenggal kepala al‐Nadr (Ibnu<br />

Ishaq, “Sirat Rasulallah” 360).<br />

▪ Ocba ibnu abi Moayt, sebelum kehilangan kepalanya, berseru, “Siapakah yang<br />

akan memelihara gadis kecilku?” Muhammad menjawab, “Api neraka”. Dan lelaki<br />

itu dipenggal kepalanya (Ibnu Ishaq, “Sirat Rasullah” 308‐309). Muhammad<br />

membenarkan pembunuhan‐pembunuhan ini dengan mendapatkan wahyu Sura<br />

8:68.<br />

▪ Asmat binti Marwan, dari suku Aws, seorang penyair wanita menyusun puisi yang<br />

sarkatis (tajam) yang membuat lelucon tentang Muhammad <strong>dan</strong> menyebutnya<br />

seorang pembunuh. Muhammad meminta seorang sukarelawan membunuh<br />

penyair itu. Pengikutnya Umayr ibnu Adi, menyelinap masuk kedalam rumah<br />

Asma sementara dia se<strong>dan</strong>g tidur dengan anak‐anaknya <strong>dan</strong> meme<strong>dan</strong>gi dia (Ibnu<br />

Ishaq, “Sirat Rasullah” 675‐676), (Ibnu Sa’d, “Kitab Al‐labaqat” Jilid 2 hal 31).<br />

▪ Abu Fak, dari keluarga Khazrajite, adalah penyair lain yang berani mengkritik<br />

“orang kudus” Islam. Walaupun Afak berumur lebih dari 100 tahun, ia juga<br />

dibunuh sementara masih tidur (Ibnu Ishaq, “Sirat Rasullah” 675) (Ibnu Sa’d,<br />

“Kitab Al‐labaqat” Jilid 2, hal 32)<br />

▪ Kab ibnu al‐Ashraf adalah seorang <strong>putra</strong> wanita Yahudi dari keluarga Banu Nadir.<br />

Setelah perang Badar, dia pergi ke Mekah untuk membangkitkan semangat orang‐<br />

orang di sana. Dia menyusun syair‐syair, mengajak orang untuk terus berperang<br />

melawan <strong>sang</strong> nabi. Muhammad berdoa di depan umum, “Tuhan lepaskan aku dari<br />

Kab, karena ayat­ayat (puisi­puisinya, <strong>dan</strong> hasutannya)”. Maka beberapa orang<br />

muslim berpura‐pura menjadi teman‐teman Kab, membawa dia jauh dari<br />

perlindungan di rumahnya, <strong>dan</strong> kemudian membunuhnya. Ketika mereka<br />

memberikan kepala Kab kepada <strong>sang</strong> nabi, dia memuji perbuatan baik mereka (Al‐<br />

Bukhari 452‐2705‐59‐3693‐45‐607) (Dawud 19‐4436) (Ibnu Ishaq 365) (Ibnu<br />

Sad 137).<br />

▪ Pagi hari setelah pembunuhan Kab, nabi menyatakan, “bunuhlah setiap orang<br />

Yahudi yang jatuh ke dalam kekuasaan kalian”. Maka salah satu pengikutnya pergi<br />

<strong>dan</strong> membunuh seorang pedagang Yahudi bernama Ibnu Sunayna yang memiliki<br />

hubungan yang baik dengan orang‐orang muslim (Ibnu Ishaq 369) (At Tabari 3,<br />

hal 57 jilid 7) (Dawud 19‐2996).<br />

▪ Ketika Mekah dikuasai, ada amnesti (pengampunan) umum, tetapi Muhammad<br />

memberi perintah untuk membunuh enam orang tertentu, dimana saja mereka<br />

dapat ditemukan. Disamping Sarh, juga Omayya, al‐Khatal, Sobaba, Abi Jahl, <strong>dan</strong> al‐<br />

Howayreth (Ibnu Sa’d 2:168), (Dawud 7‐3145,19‐4434), (Bukhari 3‐29‐72).<br />

155

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!