19.04.2013 Views

sang-putra-dan-sang-bulan-curt-fletemier-rev-2-1

sang-putra-dan-sang-bulan-curt-fletemier-rev-2-1

sang-putra-dan-sang-bulan-curt-fletemier-rev-2-1

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

SANG PUTRA DAN SANG BULAN<br />

PASAL 5<br />

Jemaat Mula­mula Mengakui<br />

Firman TUHAN Sejak Awal<br />

Kanon<br />

Kaum kritikus <strong>dan</strong> islamis seringkali mengimplikasikan bahwa ada ‘keraguan’ pada<br />

masa ini tentang kitab mana yang dapat masuk dalam kitab Perjajian Baru. Faktanya<br />

adalah TIDAK ADA BUKU YANG DIPILIH untuk masuk dalam bagian Alkitab. Hampir<br />

semua kitab dalam Perjanjian Baru diterima sebagai Firman Tuhan sejak semula,<br />

karena kitab‐kitab itu ditulis oleh para rasul, tidak pernah ada pertanyaan bagaimana<br />

kitab‐kitab itu dapat masuk dalam Alkitab.<br />

Sebagai contoh, orang‐orang Kristen akan membaca surat dari Paulus di gereja kecil<br />

mereka yang berupa rumah. Mereka akan berkumpul sepanjang malam membaca surat<br />

<strong>dan</strong> Paulus <strong>dan</strong> membicarakan bagaimana mereka dapat mengaplikasikan apa yang<br />

telah Paulus ajarkan dalam suratnya. Pada hari berikutnya, mereka sudah menyiapkan<br />

salinan untuk orang‐orang Kristen lainnya. Itu adalah akar dari gereja. Mereka tahu<br />

bahwa itu adalah Firman Tuhan, karena itu ditulis oleh Rasul Paulus sendiri.<br />

Kitab‐kitab yang tidak langsung diterima secara universal adalah kitab Ibrani.<br />

Yakobus, 2 & 3 Yohanes, 2 Petrus, Yudas <strong>dan</strong> Wahyu. Namun, kitab‐kitab ini dibaca di<br />

dalam gereja mula‐mula secara rutin, <strong>dan</strong> akhirnya diterima secara universal.<br />

Gereja mula‐mula pada masa itu mempunyai kebiasaan yang berbeda sesuai<br />

dengan tradisi gereja, tetapi di atas semua itu ada kesatuan tentang apa yang mereka<br />

percayai, yaitu Alkitab. Seperti telah dikatakan sebelumnya bahwa mereka semua<br />

mengakui hampir semua kitab dalam Perjanjian Baru sebagai Firman Tuhan, kecuali<br />

untuk beberapa kitab.<br />

Generasi Kristen berikutnya juga tidak pernah bingung perihal kitab mana yang<br />

Firman Tuhan <strong>dan</strong> kitab mana yang bukan. Keadaan tidak berubah sampai pada akhir<br />

abad pertama. Yohanes hidup sampai lanjut usia, <strong>dan</strong> diperkirakan ia menulis kitab<br />

Wahyu pada usia 90 tahun, saat ia berada di pembuangan, di Pulau Patmos. Ketika<br />

Yohanes meninggal dunia, maka untuk pertama kalinya gereja tidak memiliki<br />

bimbingan dari seorang rasul.<br />

Setelah kematian Yohanes, muncul beberapa tulisan yang bukan dari para rasul.<br />

Mungkin mereka berniat baik, tetapi mereka tidak mengikuti semangat yang sama,<br />

yang ada pada kitab asli tulisan para rasul. Mereka tidak memiliki kuasa yang sama<br />

yang ada pada para rasul. Beberapa di antaranya dibaca oleh beberapa gereja, bahkan<br />

beberapa orang mengakuinya sebagai FirmanTuhan untuk beberapa waktu lamanya.<br />

Namun, sebagian besar orang Kristen dapat langsung melihat perbedaannya. Kitab‐<br />

kitab itu tidak pernah dapat diterima secara luas oleh gereja‐gereja sebagai Firman<br />

Tuhan.<br />

50

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!