You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
SANG PUTRA DAN SANG BULAN<br />
mereka Kitab Suci. Jika para pengajar palsu itu tidak dapat dimenangkan kembali,<br />
mereka dibiarkan. Dengan kata lain, mereka setuju bahwa mereka tidak setuju. Kitab<br />
Suci mengajarkan kita bahwa manusia diciptakan menurut gambar Allah, yaitu<br />
memiliki hak yang diberikan Allah untuk berpikir bagi diri mereka sendiri.<br />
Tetapi kemudian, setelah gereja mendapatkan kekuasaan politik, gereja menindas<br />
seperti kekuasaan politik lainnya pada waktu itu. Pada tahun 431 M Konsili Efesus<br />
menyatakan dengan benar: “Bahwa ajaran Nestorianisme bertentangan dengan Kitab<br />
Suci.” (catatan: Nestorianisme adalah ajaran <strong>dan</strong> seorang tokoh yang bernama Arian,<br />
yang menyangkal keilahian Kristus. Ajaran ini berkembang di Timur Tengah pada<br />
zaman Muhammad. (Itulah sebabnya Muhammad menyebut orang Kristen, Nasrani,<br />
para pengikut Nestorian –ed.). Pada tahun 451, Konsili Chakedon juga benar dengan<br />
mengutuk ajaran Monofitisme (Yesus hanya memiliki satu tabiat, yaitu tabiat manusia).<br />
Namun, dalam kedua peristiwa ini, gereja sendiri melawan Kitab Suci dengan<br />
mengizinkan penganiayaan berdarah terhadap para pengajar palsu <strong>dan</strong> para pengikut<br />
mereka. Seandainya Paulus <strong>dan</strong> Petrus masih hidup, mereka pasti marah sekali melihat<br />
gereja yang didirikan oleh Yesus mulai menumpahkan darah. Apalagi Yesus, Ia pasti<br />
<strong>sang</strong>at sedih melihat gereja‐Nya menindas <strong>dan</strong> membunuh atas nama agama.<br />
Menjelang tahun 600 M, dunia Kekristenan dibagi menjadi kubu‐kubu yang saling<br />
berperang. Di timur. Kaum Nestorian Persia berperang melawan Kaum Monofisit dari<br />
Armenia <strong>dan</strong> Mesir bersama‐sama dengan kaum Aramea di Syria <strong>dan</strong> Mesopotamia.<br />
Memang benar bahwa orang Persia <strong>dan</strong> Byzantium adalah orang yang paling tinggi<br />
peradabannya pada masa itu. Tetapi mereka merusak diri mereka sendiri dengan<br />
peperangan berdarah antar suku <strong>dan</strong> agama. Mereka membunuh atas nama agama.<br />
Kemudian pada tahun 632 M Kaisar Byzantium, Heraklius, memerintahkan dengan<br />
paksa agar semua orang Yahudi bertobat ke dalam agamanya. Sudah jelas, hal ini<br />
menyebabkan gelombang kekejaman <strong>dan</strong> pembunuhan besar‐besaran yang menyapu<br />
seluruh kekaisaran. Ribuan orang terbunuh, menambah permusuhan orang terhadap<br />
pemerintahan Byzantium. Landasan disiapkan bagi serangan Islam.<br />
Perhatikan! Ketika gereja “Kristen” membunuh ribuan orang demi agama,<br />
sesungguhnya mereka se<strong>dan</strong>g membelakangi atau melawan ajaran Yesus. Tetapi ketika<br />
tentara‐tentara Islam membunuh orang‐orang yang di penjara, <strong>dan</strong> menjual para<br />
wanita serta anak‐anak menjadi budak‐budak di daerah‐daerah yang mereka<br />
taklukkan, mereka se<strong>dan</strong>g mengikuti Muhammad <strong>dan</strong> dengan penuh kesetiaan<br />
mengikuti ajaran Al‐Qur’an. Mereka se<strong>dan</strong>g mengikuti jejak langkah Muhammad,<br />
sebagai murid‐murid yang baik, tidak semua orang Muslim sejahat itu, banyak orang<br />
Muslim di Indonesia yang moderat <strong>dan</strong> baik. Tetapi mereka yang terlibat dalam<br />
pembunuhan <strong>dan</strong> penganiayaan bukanlah orang Muslim “KTP”. Mereka adalah para<br />
pengikut Islam yang setia. Islam membagi semua orang ke dalam dua kelompok, dar‐al‐<br />
Islam <strong>dan</strong> Dar‐al‐harb. Yang pertama adalah daerah kekuasaan Islam. Yang kedua<br />
adalah daerah kekuasaan lain yang Islam perangi.<br />
Ayat Al‐Qur’an yang terkenal, Surat 2:256, mengatakan bahwa “tidak ada<br />
pemaksaan dalam beragama”, tetapi ayat ini segera dibatalkan <strong>dan</strong> dilupakan saat<br />
Muhammad sadar bahwa pemaksaan adalah cara satu‐satunya menyebarkan<br />
agamanya. Mulanya Muhammad tidak menemukan banyak orang yang rela menerima<br />
ajarannya, tetapi ketika dia membuktikan keberhasilannya dalam perang, dia<br />
mendapatkan banyak pengikut. Islam tersebar dengan cepat setelah dia menabuh<br />
genderang perang untuk melakukan penaklukan. Para prajurit dijanjikan bahwa<br />
mereka akan mendapatkan banyak hasil rampasan. Jika mereka mati dalam perang,<br />
159