19.04.2013 Views

sang-putra-dan-sang-bulan-curt-fletemier-rev-2-1

sang-putra-dan-sang-bulan-curt-fletemier-rev-2-1

sang-putra-dan-sang-bulan-curt-fletemier-rev-2-1

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

SANG PUTRA DAN SANG BULAN<br />

kemuliaan Tuhan di dalamnya. Buku‐buku itu telah mengubah pendapat mereka<br />

tentang bagaimana terjadinya alam semesta ini.<br />

Tulisan Tangan Tuhan<br />

Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini, para ahli ilmu pengetahuan telah<br />

menemukan bahwa segala sesuatu di alam semesta ini nampaknya dirancang secara<br />

khusus dengan <strong>sang</strong>at unik untuk satu tujuan mulia, yakni bagi kehidupan di atas<br />

planet yang kita sebut bumi ini. Mereka menyebutnya The Anthropic Principle. Orang‐<br />

orang yang sepuluh tahun lalu atheis, sekarang berbicara tentang Allah, George<br />

Greenstein, dalam bukunya, The Simbiotic Universe, mengatakan:<br />

“Jika kita mengamat bukti­bukti yang ada, maka akan selalu muncul pemikiran<br />

bahwa ada agen supranatural tertentu, atau lebih cocok Agen yang terlibat. Mungkinkah<br />

kita secara tiba­tiba, tanpa ada maksud tertentu, memperoleh pembuktian dari ilmu<br />

pengetahuan tentang a<strong>dan</strong>ya suatu Keberadaan Yang Mahakuasa (Supreme Being)?<br />

Bukankah Allah yang telah masuk ke dalamnya <strong>dan</strong> atas kedaulatan­Nya sendiri telah<br />

menyediakan semuanya bagi kebaikan kita?” (The Simbiotic Universe)<br />

Hugh Ross, dalam bukunya The Creator and the Cosmos (hlm. 118‐121),<br />

mendaftarkan 26 kategori dari alam semesta, dengan aspek yang berbeda‐beda namun<br />

memiliki toleransi yang <strong>sang</strong>at baik, yang perlu dijaga dengan baik untuk menjamin<br />

kehidupan kita. Kebanyakan informasi dalam tulisan ini berasal dari bukunya itu.<br />

Misalnya, pengembangan rata‐rata alam semesta <strong>sang</strong>atlah cepat jika bumi<br />

berkembang (expanding) dengan lebih cepat, maka pasti tidak ada galaksi. Atau, jika<br />

lebih lambat, maka tidak ada bintang yang terbentuk. Demikian juga dengan total<br />

massa bumi ini juga jumlahnya tepat seperti apa a<strong>dan</strong>ya. Jika ada lebih banyak bintang<br />

daripada yang kita ketahui, maka <strong>sang</strong>at banyak deuterium yang akan terbentuk,<br />

menyebabkan bintang‐bintang terbakar dengan <strong>sang</strong>at cepat <strong>dan</strong> merugikan<br />

kehidupan kita. Sebaliknya, jika tidak ada bintang dalam jumlah yang banyak, maka<br />

salah satu elemen yang penting bagi hidup kita yakni karbon tidak akan ada.<br />

Lebih <strong>dan</strong> itu, jika salah satu unsur tertentu <strong>dan</strong> alam, misalnya jika beban (charge)<br />

<strong>dan</strong> satu elektron atau daya (mass) dari satu proton sedikit saja berbeda, maka kita<br />

tidak akan ada. Demikian juga jarak rata‐rata dari setiap galaksi, bahkan jarak rata‐rata<br />

setiap bintang haruslah tepat seperti yang seharusnya bagi kelangsungan hidup kita.<br />

Posisi matahari di galaksi Milky Way juga <strong>sang</strong>at penting, ia harus berada sedikit di<br />

luar salah satu dari the spiral arms, tetapi tidak terlalu jauh. Jumlah planet dalam sistem<br />

tata surya kita juga haruslah tetap seperti pada mulanya. Juga planet seperti Yupiter,<br />

yang mesti berada ditempatnya sendiri adalah penting untuk melindungi bumi dari<br />

jatuhnya meteor yang dapat menghancurkan bumi, demikian pula orbit Saturnus <strong>dan</strong><br />

Yupiter juga harus tepat seperti yang sudah ada. Lebih dari itu, gaya gravitasi bumi,<br />

jarak antara matahari dengan bumi, serta umur bumi juga tentulah tepat bagi kita<br />

untuk hidup disini. Kemiringan aksial (axial tilt) <strong>dan</strong> periode rotasi planet kita tidak<br />

bisa menjadi lebih cepat atau sebaliknya.<br />

Sudah barang tentu susunan unsur kimia atmosfir kita juga <strong>sang</strong>at vital, <strong>dan</strong> planet<br />

kita, Bumi, nampaknya merupakan satu‐satunya planet yang memiliki sistem atmosfir<br />

seperti itu. Rasio oksigen ke nitrogen, tingkat karbondioksida, ozon, <strong>dan</strong> jumlah uap air,<br />

semuanya terkontrol dalam suatu parameter yang <strong>sang</strong>at baik untuk membuat<br />

kehidupan itu mungkin.<br />

105

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!