You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
SANG PUTRA DAN SANG BULAN<br />
dalam bentuk terpisah‐pisah atau sudah dalam bentuk satu buku, dikumpulkan <strong>dan</strong><br />
dibakar (dari Sahih al‐Bukhari, jilid. 6, hlm. 479). (Tafsiran Tabari juga mencatat<br />
peristiwa‐peristiwa ini, juga oleh Ibn Abi Dawud, Kitab, hlm. 22). Tindakan Uthman ini<br />
membuat Mas’ud menjadi marah <strong>dan</strong> berkata, “Saya mendapatkan 70 Sura secara<br />
langsung dari utusan Allah ketika Zaid masih remaja! Haruskah sekarang saya<br />
membuang apa yang saya terima langsung dari utusan Allah” (Ibn Abi Dawud, Kitab,<br />
hlm. 15).<br />
Mas’ud menolak untuk menyerahkan Al‐Qur’an‐nya hingga saat ia meninggal.<br />
Demikan juga seorang janda Muhammad yang bernama Hafsa. Namun menurut Dawud,<br />
(Kitab, hlm. 25), Al‐Qur’an ini <strong>dan</strong> semua Al‐Qur’an yang lain habis dibakar. At‐Tabari, I,<br />
2952, 10; 516, 5 mencatat, “Ia mengumpulkan banyak AlQur’an, tetapi hanya meninggalkan<br />
satu, ia menyobek buku itu”.<br />
Uthman membakar Al‐Qur’an yang asli, Al‐Qur’an yang pertama. Isinya merupakan<br />
tulisan tangan dari seorang teman dekat Muhammad! Jika Al‐Qur’an‐Al‐Qur’an itu, atau<br />
setidak‐tidaknya salinannya, masih terpelihara hingga saat ini, maka kepercayaan<br />
terhadap Islam akan bertambah kuat. Kata‐kata Muhammad akan mempunyai banyak<br />
saksi, namun tentunya ada banyak variasi dalam membacanya.<br />
Pada kenyataannya banyak tafsiran yang terbit ratusan tahun setelah Al‐Qur’an<br />
yang asli dibakar, masih tetap memakai kutipan‐kutipan dari Al‐Qur’an yang asli itu.<br />
Dan karena tafsiran‐tafsiran itulah maka saat ini kita masih mempunyai banyak versi<br />
Al‐Qur’an.<br />
Arthur Jeffery mendapat satu salinan Kitab al‐Masahif karangan Abi Dawud pada<br />
tahun 1930‐an. (Manuskrip tertua dari tafsiran Abi Dawud saat ini ada di Damaskus,<br />
tersimpan dalam perpustakaan Zahiriya). Ketika Jeffery membandingkan Kitab‐nya<br />
Dawud dengan Kitab yang dimiliki Uthman, maka terdapat 150 perbedaan, hanya<br />
dalam Sura yang kedua (satu Sura saja) dari Kitab Dawud. Setelah ia membaca seluruh<br />
tafsiran tua dari Dawud itu, ia mencatat setidak‐tidaknya 2000 perbedaan hanya di<br />
antara (dua teks yakni), teks Mas’ud <strong>dan</strong> Ka’b. Jeffery menghabiskan 94 halaman<br />
bukunya untuk mencatat perbedaan‐perbedaan itu. Dalam buku ini saya hanya akan<br />
mengemukan beberapa di antaranya, yang kebanyakannya diambil dari teks Mas’ud<br />
<strong>dan</strong> Ka’b.<br />
Hanya Beberapa AlQur’an Yang Berbeda?<br />
▪ Sura 1. Mas’ud tidak memasukkan Sura yang pertama ke dalam Qur’annya karena<br />
isi Sura ini adalah doa kepada Allah <strong>dan</strong> bukan kata‐kata Allah<br />
▪ Sura 2:204. Terbitan saat ini berbunyi, “uia yushhidullaaha” berbeda dengan teks<br />
dari Ibn Mas’ud <strong>dan</strong> teks Ubayy Ibn Ka’b, yang berbunyi, “uia yastashhidullaaha”<br />
▪ Sura 2:238. Terbitan saat ini berbunyi, “tua salati! wusta [doa pada siang hati]”<br />
tidak mempunyai frase tambahan “tua salatil asr [juga doa pada sore hari]” yang<br />
hanya terdapat dalam codex Aisha <strong>dan</strong> codex Hafsah sebelum ia mendapatkan<br />
codex Zaid.<br />
▪ Sura 2:259. Teks versi Uthman yang asli memiliki kalimat, “Lam yatasanna<br />
uiaandhuf”, namun al Hajjaj ibn Yusuf mengubah teks ini menjadi “Lam<br />
yatasannah…”.<br />
143