19.04.2013 Views

sang-putra-dan-sang-bulan-curt-fletemier-rev-2-1

sang-putra-dan-sang-bulan-curt-fletemier-rev-2-1

sang-putra-dan-sang-bulan-curt-fletemier-rev-2-1

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

SANG PUTRA DAN SANG BULAN<br />

pasti mana yang termasuk Firman Tuhan, sehingga kesatuan Alkitab tidak pernah<br />

dalam keadaan terancam. atau tergeserkan. Yesus berkata bahwa domba‐domba‐Nya<br />

akan mendengar suara‐Nya <strong>dan</strong> mengenali‐Nya.<br />

Akhirnya, pada tahun 324 M Eusebisais menuliskan daftar baru <strong>dan</strong> kitab‐kitab<br />

Perjanjian Baru yang diakui oleh gereja‐gereja pada masanya. Dalam daftarnya, setiap<br />

kitab yang ada dalam Alkitab sudah termasuk di dalamnya, <strong>dan</strong> sekali lagi tidak ada<br />

satu pun nama <strong>dan</strong> kitab palsu yang masuk di dalam daftarnya.<br />

Pada tahun 325 M, dalam konsili Nicea. Kaisar Roma, yaitu Konstantin, bertobat <strong>dan</strong><br />

menjadi Kristen. Gereja‐gereja pada masa itu mempunyai banyak masalah dengan<br />

pengajar‐pengajar palsu, <strong>dan</strong> karena mereka tidak lagi mengalami penganiayaan,<br />

mereka bebas untuk mengumpulkan semua uskup dari berbagai tempat di dalam<br />

kekaisaran untuk membicarakan berbagai masalah Salah satunya adalah masalah<br />

kanonisasi, tetapi tidak terlalu banyak perdebatan di dalamnya.<br />

Seperti Anda ketahui bahwa sejak awal kitab‐kitab itu ditulis, orang Kristen telah<br />

menggunakannya di gereja‐gereja. Hanya beberapa kitab yang dipertanyakan, <strong>dan</strong><br />

kami telah menyebutkannya. Pada saat konsili Nicea, akhirnya semua kitab yang<br />

dipertanyakan itu diterima secara resmi, karena meskipun kitab‐kitab itu dipertanya‐<br />

kan, gereja‐gereja telah memakainya lebih <strong>dan</strong> 300 tahun sebelumnya.<br />

Seperti telah kami sebutkan, bahwa yang dilakukan dalam konsili Nicea adalah<br />

menuliskan kembali kitab‐kitab yang telah dipakai oleh gereja mula‐mula dalam<br />

kehidupan mereka. Orang Kristen telah menggunakan Perjanjian Baru yang sama, yang<br />

tidak pernah berubah. Dengan mengacu kepada injil palsu <strong>dan</strong> surat‐surat yang ditulis<br />

ratusan tahun atau lebih setelah masa Yesus, konsili mengetahui dengan pasti kitab<br />

mana yang termasuk dalam kitab‐kitab yang palsu. Kitab‐kitab itu disebut kitab<br />

apokripa atau kitab psedeupigraphals. Psedeupigrapha berarti tulisan‐tulisan palsu.<br />

Berikut ini adalah daftar yang termasuk dalam golongan kitab‐kitab palsu. Mungkin<br />

masih banyak lagi selain yang saya sebutkan, tetapi saya tidak memasukkannya karena<br />

terlalu panjang. Sebagian besar kitab‐kitab ini hanyalah kitab‐kitab yang berisikan<br />

dongeng belaka, karena pada masa itu banyak sekali “agama‐agama misteri”. Jika Anda<br />

membacanya, dengan segera Anda akan tahu bahwa itu bukanlah Injil yang<br />

sebenarnya.<br />

The Epistle of Jesus to Abagarus Secret Gospel of Mark<br />

Teaching of the Twelve (Didache) Acts of Matthew<br />

Epistle of the Apostle The Martyrdom of Matthew<br />

Acts of Andrews Gospel of Nicodemus<br />

Acts of Andrews and Matthias Pseudo-Sibylline Oracles<br />

Acts of Barnabas Preaching of Peter<br />

Gospel of Barnabas Acts of Peter<br />

Martyrdom of Bartholomew Apocalypse of Peter II<br />

Apocryphon of James Gospel of Peter<br />

Protevangelium of James Letter of Peter to Phillip<br />

First Apocalypse of James Acts of Phillip<br />

Acts of John Gospel of Phillip<br />

Acts of John the Theologian Acts of Thaddeus<br />

Apocryphon of John Acts of Thomas<br />

Book of John the Evangelist Apocalyse of Thomas<br />

52

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!