19.04.2013 Views

sang-putra-dan-sang-bulan-curt-fletemier-rev-2-1

sang-putra-dan-sang-bulan-curt-fletemier-rev-2-1

sang-putra-dan-sang-bulan-curt-fletemier-rev-2-1

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

SANG PUTRA DAN SANG BULAN<br />

Siapa yang Berbicara, “allah” atau “<strong>sang</strong> nabi”?<br />

Ada beberapa bagian dalam Al‐qur’an dimana Allah bersumpah atas nama matahari<br />

<strong>dan</strong> <strong>bulan</strong>. Seperti dalam sura 56:75 <strong>dan</strong> pembukaan sura 9:1.<br />

“Maka Aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang‐bintang” (Sura 56:75),<br />

“Demi matahari <strong>dan</strong> cahayanya di pagi hari..”(Sura 9:1)<br />

Biasanya manusia akan bersumpah atas sesuatu yang lebih besar atasnya, tetapi<br />

disini Allah bersumpah atas matahari <strong>dan</strong> <strong>bulan</strong>, mengapa tidak bersumpah atas<br />

namanya sendiri? Apakah mungkin bahwa ini adalah perkataan manusia atau <strong>sang</strong><br />

nabi? Jawabannya ada di dalam hati saudara.<br />

Ada juga beberapa ayat yang sepertinya terlalu berlebihan dalam memperlakukan<br />

“<strong>sang</strong> nabi” bahkan ada beberapa ayat yang sepertinya berubah sesuai dengan<br />

‘keperluan’ <strong>sang</strong> nabi, bahkan dikatakan oleh Aisah, istri <strong>sang</strong> nabi: “saya melihat<br />

bahwa allah terlalu cepat dalam memenuhi keinginanmu!” (Dasthi 126). Kita lihat<br />

beberapa lagi di antaranya:<br />

Sura 33:38, “Tidak ada suatu keberatanpun atas nabi tentang apa yang ditetapkan<br />

Allah baginya…”<br />

Sura 33:53, “janganlah kamu memasuki rumah‐rumah nabi kecuali bila kamu<br />

diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu‐nunggu… tetapi jika kamu<br />

diun<strong>dan</strong>g makan maka masuklah <strong>dan</strong> bila kamu selesai makan, keluarlah kamu<br />

tanpa asyik memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu akan<br />

mengganggu nabi lalu nabi malu kepadamu…”<br />

Sura 33:57, “Sesungguhnya orang‐orang yang menyakiti Allah <strong>dan</strong> rasul‐Nya. Allah<br />

akan melaknatinya di dunia <strong>dan</strong> di akhirat, <strong>dan</strong> menyediakan baginya siksa yang<br />

menghinakan”<br />

Sura 49:2, “Hai orang‐orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu<br />

lebih dari suara nabi, <strong>dan</strong> janganlah kamu berkata kepa<strong>dan</strong>ya dengan suara yang<br />

keras… supaya tidak hapus (pahala) amalanmu.”<br />

Siapa Yang Berubah­ubah, Allah atau Nabi?<br />

Salah satu perbedaan besar antara Allah <strong>dan</strong> Manusia adalah bahwa Allah tidak<br />

pernah berubah se<strong>dan</strong>gkan manusia selalu berubah. Jadi <strong>sang</strong>at masuk akal jika buku<br />

yang dari Allah hanya sekali ditulis, tanpa koreksi atau perbaikan.<br />

Sebuah buku dari manusia pastilah ada perubahan <strong>dan</strong> perbaikan di sana‐sini,<br />

seperti buku yang se<strong>dan</strong>g anda baca ini. Saya tidak dapat menghitung kembali sejumlah<br />

perubahan <strong>dan</strong> perbaikan yang sudah kita lewati. Bahkan mungkin masih ada<br />

kesalahan lain pada bagian tertentu. Manusia menulis buku <strong>dan</strong> manusia itu tidak<br />

sempurna. Sehingga Muhammad juga dapat membuat perubahan, disadari maupun<br />

tanpa disadari.<br />

139

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!