22.11.2014 Views

Download PDF (8.7 MB) - DhammaCitta

Download PDF (8.7 MB) - DhammaCitta

Download PDF (8.7 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

SELEBRITIS BUDDHIS<br />

Kiper yang terkenal dengan kepalanya yang plontos ini menjadi salah<br />

satu bintang yang mengantarkan Prancis menjadi juara Piala Dunia 1998.<br />

Sukses itu menjadikan Barthez sebagai pemain kedua paling populer<br />

di Prancis setelah Zinedine Zidane. Momen yang tak pernah dilupakan<br />

adalah ketika kepalanya yang gundul selalu dicium bek Laurent Blanc<br />

sebelum pertandingan. Barthez menjadi kontroversi saat kembali<br />

menjadi pilihan pertama di Piala Dunia 2006. Ia yang kemudian menjadi<br />

kapten saat Zidane diusir pada final. Di Marseille pada tahun 1993 timnya<br />

berhasil meraih gelar Liga Champions, mengalahkan AC Milan di final. Di<br />

Manchester United ia juga dua kali mencicipi gelar juara liga (01, 03).<br />

Barthez terkenal akan tingkah lakunya di lapangan yang eksentrik dan<br />

reaksi yang baik. Ia pensiun sebagai pemain sepakbola pada<br />

5 Oktober 2006.<br />

Barthez memulai karirnya bersama Toulouse tahun<br />

1990. Tahun 2000 kiper kelahiran Lavelanet itu direkrut<br />

Manchester United sebelum kembali ke Prancis bersama<br />

Olimpique de Marseille (OM) tahun 2003. Bersama timnas<br />

Perancis, Barthez menorehkan rekor 87 cap, termasuk 17<br />

penampilannya di tiga penyelenggaraan Piala Dunia. Piala<br />

Dunia 1998 bisa dibilang menjadi puncak prestasi Barthez<br />

saat mengantar Les Bleus menjadi jawara untuk kali pertama, juga<br />

gelar juara Eropa dua tahun berselang. Beberapa prestasi lain yang<br />

sempat diraihnya adalah tiga gelar juara Ligue 1 (dua bersama OM<br />

dan satu gelar saat membela Monaco) serta satu tropi Premiership.<br />

Barthez juga sempat mencicipi manisnya juara Liga Champions<br />

bersama OM tahun 1993.<br />

Barthez kagum pada ajaran Zen Buddhisme dan membuat dia nampak lebih suka membicarakan aspek<br />

psikologis dari permainan ketimbang aspek strategi dan ketrampilan teknis. “Masih ada harapan bagi<br />

Prancis. Pengalaman bertahun-tahunlah yang memberi kita keyakinan dalam hati. Jika ada waktu maka ada<br />

harapan.” “Saya percaya pada naluri,” kata Barthez. “Dalam tendangan penalti, seorang kiper membutuhkan<br />

90% keberuntungan dan 10% keyakinan untuk bisa menyelamatkan gawangnya.” “Permainan yang penuh<br />

gertak sambal. Saya lihat Beckham sengaja melirik ke sisi kiri saya seolah-olah dia akan menendang bola ke<br />

situ. Tapi, saya sudah memutuskan untuk memblok bola ke arah lain. Sekali diputuskan, kita tak boleh ragu.<br />

Dan beruntung saya benar.” Setelah tindakan penyelamatan yang gemilang itu, Barthez selalu menemukan<br />

keseimbangan baik di dalam sukses maupun kegagalan, di dalam kritik maupun pujian, buah dari ajaran Zen:<br />

“Menghadapi kesulitan beroleh nasib baik, menghadapi persetujuan menerima tentangan.”<br />

Mehmet adalah mantan gelandang penyerang Bayern Munich. Ia bermain<br />

dalam 36 pertandingan di Tim Nasional German dan berhasil mencetak<br />

delapan gol bersama dengan Bayern, namun ia akhirnya keluar dari Tim<br />

Piala Dunia Jerman 2002 karena cedera. Ia adalah salah satu pemain bola<br />

Jerman yang sangat sukses. Prestasinya adalah memenangkan Piala UEFA<br />

tahun 1996, Euro 1996, dan pertandingan Liga Champion UEFA tahun 2001.<br />

Belakangan ia mendapatkan penghargaan “Player of Honour” dari Bayern<br />

ketika berpatisipasi dalam pertandingan penghormatan pada tahun 2007.<br />

Karena keunikan dan kepiawaian permainannya, tetap banyak orang yang<br />

mengajukan dan mendukungnya untuk bermain lagi di berbagai kejuaraan,<br />

walaupun ia sudah gantung sepatu. Dalam wawancaranya dengan Süddeutsche,<br />

Scholl mengatakan, “Saya pikir Buddhisme sangat praktis untuk diterapkan<br />

dalam berbagai hal dalam hidup. Ajaranajaran<br />

dalam dalam Buddhisme membantu<br />

di banyak situasi.”<br />

SINAR DHARMA<br />

41<br />

SINAR DHARMA / 41

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!