22.11.2014 Views

Download PDF (8.7 MB) - DhammaCitta

Download PDF (8.7 MB) - DhammaCitta

Download PDF (8.7 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

DHARMA TEACHING<br />

Tanya:<br />

Pendiri agama Buddha, Buddha Sakyamuni,<br />

mengapa tidak meninggalkan relik tubuh bagi<br />

generasi penerus?<br />

Jawab:<br />

Masing-masing ikrar tidaklah sama,<br />

jangan menggunakan acuan satu ikrar lalu<br />

membandingkan kelebihan dan kelemahannya.<br />

Relik tubuh hanya satu, sedang butir-butir relik<br />

sangat banyak. Butiran relik yang banyak dapat<br />

dipuja di seluruh penjuru dunia, namun (kita) tak<br />

dapat menatap paras wajah nan agung. Satu relik<br />

tubuh, (kita) dapat memandang wajah yang welas<br />

asih, namun tak dapat disebarkan untuk dipuja<br />

semua orang. Masing-masing (ikrar) mempunyai<br />

sebab dan kondisi (yang spesifik), masing-masing<br />

mempunyai cara-cara tersendiri yang tepat dalam<br />

menebarkan kebajikan.<br />

Tanya:<br />

Inti agama Buddha mengatakan empat unsur<br />

besar adalah kekosongan, Tubuh Relik Master Ci<br />

Hang termasuk unsur tanah besar – salah satu<br />

dari empat unsur besar, mengapa tidak rusak,<br />

bukankah bertentangan dengan hukum alam?<br />

Jawab:<br />

Empat unsur besar - tanah, air, api dan angin -<br />

merupakan kata ganti bagi unsur pembentuk semua<br />

fenomena alam. Di dalam kekosongan semua<br />

kondisi terbentuk secara sinergis, maka muncullah<br />

fenomena semu yang tidak memiliki wujud<br />

sejati. Maksud Anda kita berlalu lalang (dalam<br />

setiap kehidupan) adalah bukan kekosongan?<br />

Setelah meninggal, empat unsur besar tercerai<br />

berai, lalu mulai disebut sebagai kekosongan?<br />

Pandangan seperti ini adalah pandangan kosong<br />

total dari umat awam, bukan faham kekosongan<br />

dari Buddhisme. Kalau kita katakan sesuai faham<br />

kosong total umat awam, tubuh relik Master Ci<br />

Hang juga tak lebih hanya masalah jangka panjang<br />

dan sementara. Misal, lalat sehari (ephemera)<br />

yang lahir di pagi hari dan mati di sore hari, sedang<br />

xuanhe (berumur) ribuan tahun (hooded crane<br />

– bangau hitam berkepala putih, red), dapatkah<br />

dikatakan xuanhe adalah abadi dan lalat sehari<br />

adalah tidak abadi? Mengerti akan makna jangka<br />

panjang dan sementara, mana ada hal-hal yang<br />

bertentangan dengan hukum alam.<br />

Tanya:<br />

Orang setelah meninggal, kesadarannya akan<br />

SINAR DHARMA<br />

meninggalkan tubuh raga, tak lama kemudian akan<br />

membusuk dan rusak. Saat ini tubuh raga Master<br />

Ci Hang tidak rusak, bahkan tumbuh janggut,<br />

rambut dan kuku, apakah kesadaran beliau<br />

belum meninggalkan tubuh? Bila tidak, mengapa<br />

setelah meninggal masih bisa tumbuh janggut dan<br />

rambut?<br />

Jawab:<br />

Meninggal adalah sebutan bagi kesadaran yang<br />

telah pergi dari tubuh, bila belum pergi tidak<br />

dapat disebut sebagai meninggal. Bukankah sudah<br />

disebutkan sebelumnya, para praktisi menyimpan<br />

enerji murni dalam tubuh, sisa-sisa enerji<br />

yang tersimpan dalam tubuh ini tidak langsung<br />

terhambur keluar setelah para praktisi meninggal.<br />

Sisa enerji dalam janggut, rambut dan darah; sisa<br />

enerji dalam jari, kuku dan tulang; enerji yang<br />

tersimpan dalam tubuh, tersalur keluar secara<br />

alamiah tumbuh menjadi kuku. Seperti pohon yang<br />

tumbang ketika ditebang, meski akarnya putus dan<br />

daunnya layu, beberapa waktu kemudian masih<br />

bisa tumbuh tunas baru. Ini tergolong hubungan<br />

fisiologis. Dengan mengamati tubuh makhluk lain<br />

(kita) akan dapat memahami hal ini.<br />

Tanya:<br />

Bagaimana agar makhluk hidup bisa<br />

mendapatkan kebahagiaan dan umur panjang yang<br />

sejati? Kebahagiaan dan umur panjang yang sejati<br />

itu apa ada batasannya?<br />

Jawab:<br />

Alam semesta ini tidak kekal, yang berwujud<br />

adalah ilusi. Yang Anda katakan “kebahagiaan<br />

dan umur panjang yang sejati itu apa ada<br />

batasannya?”, bila didiskusikan berdasarkan<br />

prinsip alam semesta tidak kekal dan yang<br />

berwujud adalah ilusi, mana ada yang sejati,<br />

mana ada yang tidak ada batasannya, yang tidak<br />

kekal dianggap sebagai kekal, yang tidak nyata<br />

dipandang sebagai nyata, ini kacau dan terbalik<br />

namanya. Karena tidak kekal dan tidak nyata,<br />

maka manusia merasa tidak sempurna, sebab itu<br />

Buddhisme menyatakan adanya jalan “nyata dan<br />

kekal”. Tidak terlahir dan tidak musnah, inilah<br />

umur panjang yang sejati dan abadi. Mempunyai<br />

berbagai moralitas yang sempurna, kekuatan batin<br />

yang bebas tanpa belenggu, inilah kebahagiaan<br />

yang sejati dan abadi. Ini harus dilatih hingga<br />

mencapai tingkat keBuddhaan, dengan demikian<br />

keduanya (kebahagiaan dan umur panjang, red)<br />

55<br />

SINAR DHARMA / 55

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!