Download PDF (8.7 MB) - DhammaCitta
Download PDF (8.7 MB) - DhammaCitta
Download PDF (8.7 MB) - DhammaCitta
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
DHARMA TEACHING<br />
baru dapat dimiliki secara sempurna, sebab itu<br />
disebut sebagai Dua Kaki Mulia. Semua makhluk<br />
hidup memiliki benih keBuddhaan, bagi mereka<br />
yang berkemauan, mengapa tidak serta merta<br />
bangkit berdiri dan berlari mengejarnya?<br />
Tanya:<br />
Bila ada umat yang yakin pada Triratna,<br />
namun karena masalah pekerjaan sehingga sering<br />
menghormat pada Buddha dengan mengenakan<br />
pakaian kerja yang kotor, apakah ini mengurangi<br />
rasa hormat?<br />
Jawab:<br />
Meski tidak dikatakan dengan jelas pekerjaan<br />
apa yang membuat kotor, tetapi bila diambil<br />
kesimpulan dari kata pekerjaan, mungkin itu<br />
adalah benda (pakaian, red) yang tidak bisa dicuci<br />
bersih, bila demikian adanya, ini tidak masalah.<br />
Semasa Buddha di dunia, pernah menolong<br />
seorang pembersih kotoran menjadi bhiksu.<br />
Setiap makhluk mempunyai benih keBuddhaan,<br />
Buddha Dharma tidak pilih kasih dalam menolong<br />
semua makhluk. Baik selir raja ataupun kawanan<br />
perampok, tidak ada yang terlewatkan. (Sebab itu),<br />
pekerjaan yang (membuat pakaian menjadi) kotor<br />
bagaimana mungkin bisa menodai penghormatan<br />
pada Buddha. Saat menghormat pada Buddha,<br />
secara eksternal membersihkan tubuh dan secara<br />
internal memurnikan pikiran, itu bukan tidak<br />
menghormati, sebaliknya itu memiliki pahala<br />
kebajikan moralitas.<br />
Tanya:<br />
Sutra Saddharma-pundarika bagian<br />
Samanta-mukha menuliskan bahwa Bodhisattva<br />
Avalokitesvara (Guanshiyin Pusa) menyelamatkan<br />
Buddha, Bodhisattva bagaimana mungkin bisa<br />
menyelamatkan Buddha? (menyelamatkan di<br />
sini merujuk pada membimbing mencapai Pantai<br />
Seberang Nirvana, red)<br />
Jawab:<br />
Yang dimaksud dengan menyelamatkan<br />
Buddha, bukan menyelamatkan Buddha yang telah<br />
mencapai Pencerahan Sempurna. Avalokitesvara<br />
akan menampakkan wujud Buddha di depan<br />
makhluk yang berikrar mengembangkan bodhicitta<br />
dan membabarkan Dharma agar mereka menapak<br />
Jalan keBuddhaan, inilah maksudnya. Selain itu,<br />
para makhluk suci di atas tingkatan dasa-bhumi<br />
masih belum memutus kegelapan batin secara<br />
total, (sebab itu) Avalokitesvara menampakkan<br />
wujud Buddha dan membabarkan Dharma agar<br />
mereka dapat dengan segera mencapai Samyak<br />
Sambodhi. (Dasa-bhumi merupakan sepuluh<br />
tingkatan yang harus ditempuh oleh Bodhisattva<br />
untuk mencapai tingkatan Samyak Sambodhi, red)<br />
56<br />
56 / SINAR DHARMA<br />
Tanya:<br />
Buddha adalah manusia yang berlatih<br />
berdasarkan Buddha Dharma dan akhirnya<br />
mencapai Penerangan Sempurna, lalu Buddha<br />
yang paling awal itu berasal dari mana?<br />
Jawab:<br />
Batin, Buddha dan makhluk hidup, ketiganya<br />
tidak berbeda. Batin yang tersesat adalah<br />
makhluk hidup, batin yang tercerahkan<br />
adalah Buddha. Mencapai pencerahan setelah<br />
mendengar Buddha Dharma, disebut sebagai<br />
Sravaka; mencapai pencerahan setelah melihat<br />
bunga beterbangan dan daun berguguran, disebut<br />
sebagai Pratyeka Buddha (Pacceka Buddha – Pali).<br />
Anda menanyakan yang paling awal, ini menunjuk<br />
pada sebelum adanya Buddha Dharma, maka itu<br />
adalah Pratyeka Buddha, mencapai pencerahan<br />
tanpa bergantung pada ajaran yang harus terlebih<br />
dulu dibabarkan.<br />
Tanya:<br />
Ada yang mengatakan kalau dunia ini<br />
bertambah satu orang maka alam hantu berkurang<br />
satu hantu, ini membuktikan kebenaran ajaran<br />
Buddha yang mengatakan kesadaran (yang biasa<br />
disebut sebagai jiwa oleh masyarakat awam)<br />
adalah berjumlah tetap. Sebenarnya kesadaran<br />
itu ada berapa banyak?<br />
Jawab:<br />
Dunia bertambah satu orang, alam hantu<br />
belum tentu berkurang satu hantu. Tidak hanya<br />
makhluk hantu saja, para makhluk di lima alam<br />
bisa terlahir kembali sebagai manusia, sebab itu<br />
tidak dapat dipastikan bahwa hantu berkurang.<br />
Ini jawaban yang pertama. Sutra Buddhis tidak<br />
menyebutkan bahwa kesadaran itu berjumlah<br />
tetap, ini jawaban kedua. Bila bertanya kesadaran<br />
itu ada berapa banyak, coba amati benda-benda<br />
berwujud yang tampak mata, seperti bintangbintang<br />
di langit dan gelembung-gelembung di<br />
lautan, ada berapa banyak? Sedang yang tidak<br />
berwujud, seperti pikiran dalam hati dan elektronelektron<br />
di udara, ada berapa banyak? Kalau bisa<br />
mengetahui (jumlah semua itu) maka akan tahu<br />
pula jumlah kesadaran. Ini jawaban ketiga.<br />
Tanya:<br />
Melakukan chaodu bagi leluhur yang terlahir di<br />
alam hantu dan neraka, dengan kekuatan Buddha<br />
melepaskan mereka dari penderitaan, ini masih<br />
mudah dan jelas. Tapi kalau terlahir di alam<br />
manusia sebagai tukang jagal, apakah chaodu<br />
yang dilakukan tetap bermanfaat?<br />
Jawab:<br />
Setiap alam bagaikan penginapan, tubuh<br />
SINAR DHARMA