Download PDF (8.7 MB) - DhammaCitta
Download PDF (8.7 MB) - DhammaCitta
Download PDF (8.7 MB) - DhammaCitta
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
SELEBRITIS<br />
SELEBRITIS<br />
BUDDHIS<br />
BUDDHIS<br />
Bintang sepakbola nasional Matahari Terbit - Hidetoshi Nakata, ternyata<br />
merupakan murid dari Karmapa Lama ke-17. Ketulusannya pada agama<br />
Buddha ditunjukkannya dengan melakukan perjalanan khusus dari Jepang ke<br />
Hongkong untuk menerima inisiasi Annutara Yoga pada Februari 2009 lalu.<br />
Nakata mendarat di Hongkong pada sore hari 8 Februari 2009. Selepas<br />
dari hotel, sekitar pukul 6 petang ia menuju Hong Kong Convention and<br />
Exhibition Centre, tempat Karmapa Lama ke-17 menyelenggarakan<br />
aktivitas Dharma Tara Empowerment. Namun setiba di Gedung Konvensi<br />
dan Ekshibisi itu, Karmapa Lama ke-17 sedang<br />
beristirahat sehingga Nakata harus menunggu<br />
di bawah panggung. Selama waktu menunggu<br />
itu, tidak sedikit fans cewek yang mengenalinya<br />
dan meminta untuk berfoto bersama. Nakata<br />
menyanggupi permintaan setiap fans, pun<br />
dengan riang hati beramah tamah dengan orangorang<br />
yang berada di sekitarnya. Satu jam kemudian akhirnya Nakata<br />
mendapat kesempatan untuk memberikan puja hormat pada Karmapa<br />
Lama ke-17 dan menerima inisiasi. Setelah itu Nakata meninggalkan<br />
gedung lewat jalur khusus tanpa mengadakan pertemuan pers. Sebagai<br />
bintang dunia bola bundar yang dielu-elukan banyak fans, Nakata tidak<br />
menampakkan sedikitpun kejengkelan meski harus menunggu satu jam<br />
lamanya. Ia telah menunjukkan pada kita semua akan makna ajaran<br />
mulia Buddha.<br />
Pada tanggal 10 Februari, Hidetoshi Nakata menghadiri acara makan<br />
malam amal yang diselenggarakan oleh Infinite Compassion Foundation.<br />
Acara yang merupakan peringatan pendirian Yayasan Amal Welas Asih Tak<br />
Terhingga itu juga dihadiri oleh Karmapa Lama ke-17, Gyalwa Karmapa<br />
dan Kunzig Shamar Rinpoche. Selain itu hadir juga beberapa tokoh kelas<br />
dunia lainnya, antara lain: Ratu Kerajaan Bhutan Ashi Tshering Pem<br />
Wangchuck, Putri Kerajaan Bhutan Ashi Chimi Yangzom Wangchuck,<br />
aktris kungfu Buddhis Michele Yeoh.<br />
Hidetoshi Nakata adalah pemain sepakbola Jepang tersukses setelah<br />
King Kazu. Gelandang serang paling kreatif dan sangat mobil yang<br />
dimiliki Jepang. Hide nama panggilan Hidetoshi Nakata, memulai karir<br />
profesionalnya di Club Shonan Bellmare dengan umur 18 tahun pada<br />
tahun 1995.Saat membela Jepang, pelatih sangat mengandalkan pemuda<br />
ini bukan hanya sebagai inspirator serangan tetapi Nakata juga kerap<br />
mencetak gol, bukti dari ketajaman Nakata adalah sewaktu Jepang<br />
melawan Iran (Playoff Piala Dunia), Nakata mencetak 3 gol sekaligus<br />
dan meloloskan Jepang ke Piala Dunia. Debutnya yang indah membuat<br />
Nakata dianugerahi sebagai pemain terbaik AFC pada tahun 1997-1998.<br />
Setelah Piala Dunia 1998 berakhir, Perugia (Club Itali) mengontrak pemain<br />
Jepang ini. Debutnya selama di Perugia membuat mata petinggi Roma<br />
yang akhirnya merekrutnya ke AS ROMA, yang saat itu dilatih oleh Fabio<br />
Capello. Nakata membawa Roma menjadi kampiun Serie A bersama Francesco Totti, G. Batistuta.<br />
Prestasi bersama Tim Nasional Jepang juga terbilang sukses, pada tahun 2001 ia membawa Jepang<br />
mencapai final Piala Konfederasi namun Nakata harus kembali ke ROMA sebelum pertandingan final<br />
dilangsungkan. Karena sering dibangkucadangkan dan kalah bersaing dengan Pangeran Roma (Totti)<br />
akhirnya Nakata dilego ke Parma. Di sana Nakata bermain 2 musim setengah tanpa gelar apapun. Nakata<br />
42<br />
42 / SINAR DHARMA<br />
SINAR DHARMA