Download PDF (8.7 MB) - DhammaCitta
Download PDF (8.7 MB) - DhammaCitta
Download PDF (8.7 MB) - DhammaCitta
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
INSPIRASI<br />
Kinnari. Ia tidak lagi memikirkan dunia<br />
Kinnara karena cintanya pada Sudhana.<br />
Mengikuti anjuran Sudhana, Raja Sucandrima<br />
melakukan pengorbanan yang mulia yaitu<br />
memberikan dana makanan dan minuman<br />
pada para petapa, pengemis, brahmana<br />
dan pengelana. Ketika acara pengorbanan<br />
selesai, Sudhana dan Manohara kembali ke<br />
Hastinapura.<br />
Ketika Sudhana dan Manohara tiba<br />
di istana, mereka disambut dengan sangat<br />
meriah. Sudhana kini sama sekali tidak<br />
mempedulikan gadis-gadis istana, ia hanya<br />
mencintai Manohara saja.<br />
serta berambut hitam mengkilap. Dalam diri Sudhana<br />
“muncul ikatan cinta, bagaikan bulan yang murni dan tanpa<br />
noda terpantulkan di atas air..., tidak mudah dikendalikan,<br />
.. bagaikan petir yang menyambar dari awan mendung, maka<br />
cinta menyambar Sudhana ketika ia melihat kemolekan<br />
Manohara yang bagaikan bulan.” (Divyavadana)<br />
Sudhana kemudian bertanya kenapa semua makhluk<br />
hidup itu ditaruh di altar. Raja Sucandrima menjawab bahwa<br />
mereka akan dijadikan kurban. Sudhana bertanya, “Apa<br />
manfaat yang didapat dari pengorbanan ini? Apa kebaikan yang<br />
timbul dari perbuatan ini? Apakah ada keberuntungan yang<br />
datang dari pengorbanan yang terdiri dari pembunuhan semua<br />
makhluk hidup ini?” Raja menjawab bahwa dengan menjadi<br />
kurban, hewan-hewan itu akan masuk surga, demikian pula<br />
Raja sendiri akan masuk surga.<br />
“Yang Mulia, tidakkah pandangan Anda ini adalah<br />
pandangan salah? Hukum tertinggi Dharma (parama-dharma)<br />
adalah tidak menyakiti (ahimsa). Membunuh bukanlah<br />
Dharma, menghindari pembunuhan adalah Dharma. Mencuri<br />
bukan Dharma, menghindari pencurian adalah Dharma.<br />
Melekat pada nafsu sensual bukanlah Dharma, menghindari<br />
kemelekatan nafsu sensual adalah Dharma. Minum minuman<br />
yang memabukkan bukan Dharma, menghindari minumminuman<br />
seperti itu adalah Dharma... Jalan dari 10 Tindakan<br />
Bajik (dasa-kusala) adalah Dharma. Yang Mulia, mereka yang<br />
mengikuti jalan 10 Tindakan Salah akan terlahir di neraka.<br />
Mereka yang menjalankan 10 Tindakan Bajik akan terlahir<br />
di surga. Tindakan Yang Mulia lakukan sekarang ini (kurban)<br />
bukanlah jalan yang membawa ke surga, tetapi ke neraka.”<br />
Raja Sucandrima dan raja-raja lain akhirnya menerima<br />
nasihat Sudhana dan melepaskan para kurban itu. Manohara<br />
sang putri Kinnari jatuh ke tangan Sudhana, demikian juga<br />
dengan hiasan kepala yang dapat memberi kekuatan pada<br />
80<br />
80 / SINAR DHARMA<br />
Intrik Kerajaan<br />
Di kerajaan Hastinapura, ada dua<br />
orang brahmana, yang satu setia pada<br />
Raja Subahu dan yang satu lagi setia pada<br />
Pangeran Sudhana. Yang setia kepada raja<br />
Subahu telah diangkat menjadi Purohita<br />
dan hidup berkelimpahan. Ketika Pangeran<br />
Sudhana berniat untuk mengangkat brahmana<br />
yang setia padanya sebagai Purohita juga,<br />
brahmana yang telah menjadi Purohita<br />
menjadi sirik dan menyusun rencana untuk<br />
menggagalkan pengangkatan itu.<br />
Tepat pada saat itu di wilayah<br />
kerajaan terjadi pemberontakan oleh<br />
orang-orang gunung yang merupakan para<br />
perampok. Brahmana Purohita berpikir ini<br />
adalah saat yang tepat untuk mencelakakan<br />
Sudhana. “Karena Sudhana yang muda telah<br />
menjadi pria dewasa, pun bangga akan<br />
kekuatan dan keberaniannya, Baginda dapat<br />
mengirimnya bersama bala tentara,” demikian<br />
hasutnya. Raja menyetujui, Sudhana juga<br />
menyanggupi.<br />
Ketika Sudhana hendak menyusun<br />
rencana mengatasi pemberontakan, ia<br />
melihat Manohara sehingga perintah ayahnya<br />
dengan segera terlupakan. Bahkan bukan<br />
hanya itu, ribuan kewajiban di kerajaan<br />
dicampakkannya, ribuan tugas diabaikannya.<br />
Akibatnya penduduk dan kepala provinsi<br />
protes pada Raja Subahu. Raja kemudian<br />
menyampaikan keluhan ini pada Sudhana dan<br />
memintanya untuk mengembalikan Manohara<br />
ke tempat asalnya. Namun karena sungguhsungguh<br />
mencintai Manohara, Sudhana<br />
menolaknya. Atas saran dari brahmana<br />
Purohita, raja akhirnya mengambil cara yang<br />
lebih lembut yaitu Sudhana diperbolehkan<br />
bersama dengan Manohara tetapi harus lebih<br />
dahulu mengatasi pemberontakan. Sudhana<br />
menyanggupinya dan hanya meminta izin<br />
bertemu ibunya sebelum pergi berperang.<br />
Sudhana memberikan hiasan kepala Manohara<br />
SINAR DHARMA